Terungkap, Rencana Salat Ied Pengurus Muhammadiyah di Solo Ternyata Juga Sempat Tak Dapat Izin 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengurus Ranting Pemuda Muhammadiyah Keprabon, Wiwit Hidayat menjelaskan pihaknya sempat tidak mendapat izin menyelenggarakan salat Idul Fitri di Lapangan Pamedan Mangkunagaran, Jumat (21/4/2023).

Padahal, menurutnya menggelar salat idul fitri di Lapangan Pamedan Mangkunagaran sudah menjadi tradisi tiap tahun.

Tradisi ini bahkan berlangsung sudah cukup lama.

"Dua kali setahun Idul Fitri Idul Adha di situ. Hanya saat pandemi tidak ada. Sudah lama sekali mungkin sebelum saya lahir. Tempatnya ya cuma di situ dari dulu," jelasnya saat dihubungi Selasa (18/4/2023).

Sebelumnya, beredar surat balasan dari Puro Mangkunegaran bahwa belum mengizinkan penyelenggaraan salat ini.

"Bahwa tidak diizinkan karena dipakai yang lain. Surat ya 20 Maret kemarin sebelum puasa," ujarnya.

Kejadian ini merupakan yang pertama kali ranting Muhammadiyah Keprabon mendapat penolakan.

Baca juga: Rencana Gibran saat Lebaran 2023 : Salat Ied di Balai Kota Solo, Bakal Ajak Selvi Ananda & Jan Ethes

Saat ditanya apakah karena perbedaan perayaan Idul Fitri, ia mengaku heran.

Sebab, sebelumnya sempat berbeda dan tetap diperbolehkan.

"Terakhir salat Id di Puro kemarin saat salat Idul adha tahun kemarin yang berbeda itu, tahun kemarin. Dulu nggak ada masalah meski beda," ungkapnya.

Namun, setelah melakukan mediasi, Kanjeng Pangarengan Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagara X menyatakan telah mengizinkan salat Idul Fitri diadakan di Lapangan Pamedan.

"Kami fasilitasi semuanya dengan sebaik kami," ujarnya saat dihubungi Selasa (18/4/2023). (*)