Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Curhat Agung, Warga yang Usaha Parkirnya di Sekitar Masjid Sheikh Zayed Diobrak Gibran

Para warga sudah tidak bisa lagi menjadi juru parkir di wilayah barat proyek renovasi Viaduk GIlingan. 

|
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
Mobil dinas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang ditinggal di sebelah barat Viaduk Gilingan, Rabu (26/4/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Usaha parkir swadaya yang dikelola masyarakat di sisi barat proyek renovasi Viaduk GIlingan, , tak bisa lagi buka. 

Usaha parkir yang menyasar para pengunjung Masjid Sheikh Zayed itu diobrak Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, dikarenakan mengganggu proyek renovasi viaduk Gilingan.

Jalan tersebut memang sempat menjadi lahan parkir insidental untuk para jemaah Salat Idul Fitri di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Para pengelola tempat parkir tersebut berharap ada solusi dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, soal nasib mereka. 

Seorang warga, Agung (33) mengaku parkir itu menjadi mata pencahariannya, setelah usahanya harus tutup karena tergusur proyek Viaduk Gilingan.

Baca juga: Bantuan Gibran ke Jukir Barat Viaduk Gilingan : Di Dalam Tas Bantuan Presiden, Berisi Sembako

Baca juga: Masalah Parkir di Viaduk Gilingan, Gibran Bagi Paket Sembako ke Jukir, Kompensasi Tidak Markir Lagi?

Dia sebenarnya sudah mendapat uang ganti rugi sebesar Rp 600 ribu untuk tiga bulan. 

Tapi, ia protes, ganti rugi tersebut tidak sebanding dengan besaran penghasilan yang hilang akibat proyek tersebut.

"Soalnya kita terdampak posisinya, ganti rugi cuma Rp 600 ribu dari PT Kalista buat 3 bulan, sebulan cuma Rp 200 ribu, sehari cuma dapat berapa ? Ya to nggak sampai Rp10 ribu to," terang Agung, Rabu (26/4/2023).

Sebelumnya, Agung mengaku mampu meraup penghasilan mencapai Rp 500 ribu per hari dari bisnis bengkel miliknya.

"Padahal omzet sebelum ada PT (Kalista) ini untuk warga yang punya usaha berjualan omzetnya lumayan, Saya ada bengkel bubut, itu kalau pemasukan per hari ya lumayan, 500 ribu sehari," ucap Agung.

Hal itu membuat sejumlah warga setempat termasuk Agung akhirnya beralih membuka parkir untuk pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed, yang akhirnya ditutup.

"Mati sama sekali, bengkel tutup, iya (beralih jukir) karena mencari nafkah," katanya.

Selama membuka parkir, Agung mengaku warga telah meminta izin kepada PT Kalista selaku kontraktor penggarap proyek viaduk.

"Orang kita juga sudah izin dari PT Kalista, selama tidak ada proyek, kita parkir diizinkan," ungkap Agung.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved