Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Viral 2 Emak-emak Cekcok di Jenar Sragen, Persoalkan Alokasi Dana Desa, Begini Kata Camat

Perekam video yang merupakan seorang ibu-ibu datang menghampiri warga dengan membawa selembar kertas yang merupakan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Istimewa
Tangkapan video viral yang aksi seorang ibu rumah tangga yang memprotes pembangunan jalan desa, yang dianggap tidak sesuai dengan peraturan. 

"Paling ngono kuwi kowe arep jatah to kowe," kata perempuan bertopi terbalik.

"Astaghfirullah," ujar ibu perekam video.

Warga pun langsung memisahkan kedua perempuan ini, dan kemudian videonya berakhir.

Dalam video tersebut, juga ditulis keterangan : Sebagai warga berkewajiban ikut mengawasi alokasi dana desa di desa Banyuurip Jenar Sragen. Bukan pegawai apa-apa hanya ibu rumah tangga biasa.

Camat Jenar, Dani Wahyu Setiawan membenarkan kejadian tersebut terjadi di Desa Banyurip, Kecamatan Jenar.

Menurutnya, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (29/4/2023) kemarin.

"Kejadiannya hari Sabtu tanggal 29 April kemarin, yang memviralkan itu atau yang membuat video namanya Endar, protes pelaksanaan (realisasi) Dana Desa (DD)," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (30/4/2023).

Baca juga: Nasib Angkot di Sragen, Hanya Bisa Melongo Lihat Puluhan Ribu Pemudik Tiba: Tak Ada yang Mau Naik

"Intinya Bu Endar protes pelaksanaan DD yang menurut dia tidak sesuai aturan, namun kita koordinasi dengan desa pelaksanaan pembangunan jalan dengan dengan anggaran DD sudah sesuai dengan aturan yang berlaku," tambahnya.

Lanjutnya, ibu-ibu yang memakai topi terbalik tersebut diketahui bernama Riwul.

Keduanya sebenarnya tetangga satu RT, yang tinggalnya terpisah beberapa rumah saja.

Aksi protes yang dilakukan Endar, tidak hanya menyulut emosi Riwul saja.

Namun, juga masyarakat yang ikut kerja bakti membangun jalan.

"Protesnya Bu Endar membuat masyarakat yang kerja bakti membangun jalan tersebut membuat masyarakat salah satunya Ibu Riwul, menjadi tersulut emosinya," terangnya.

Yang dipermasalahkan Endar adalah soal honor yang diberikan kepada masyarakat, yang nantinya akan ditarik kembali untuk pembangunan desa yang lain.

Sedangkan, keputusan tersebut sudah disetujui kebanyakan warga.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved