Berita Sragen
Viral 2 Emak-emak Cekcok di Jenar Sragen, Persoalkan Alokasi Dana Desa, Begini Kata Camat
Perekam video yang merupakan seorang ibu-ibu datang menghampiri warga dengan membawa selembar kertas yang merupakan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Viral di media sosial, aksi protes yang dilakukan oleh seorang ibu-ibu soal alokasi dana desa di Desa Banyuurip, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen.
Dalam video yang pertama kali diunggah akun Tik Tok wongndeso itu, menampilkan kegiatan warga yang sedang membangun jalan.
Kemudian, perekam video yang merupakan seorang ibu-ibu itu datang menghampiri dengan membawa selembar kertas yang merupakan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Ibu-ibu itu merekam video dengan mengatakan protesnya.
"Ini ada Perdesnya Pak. Ada perdesnya. Ada peraturan desa. Tapi kok seperti itu ya. Itu ada, Kuwi yo ra struktur organisasi, ora opo, kuwi ora struktur organisasi. Ini ada perdesnya Pak," kata ibu perekam video.
"Ada apa ya RABnya. Ini pekerjanya Rp90 ribu. Lha dadi yang tukangnya Rp110 ribu," tambahnya.
Kemudian, ibu perekam video ini menghampiri salah seorang perempuan, yang memakai topi terbalik.
"Ini ki mau malah teriak-teriak Pak. Saya sendiri juga tidak tahu, saya sendiri juga tidak paham," lanjutnya.
Aksi ibu perekam video membuat perempuan dengan topi terbalik itu tersulut emosinya.
Kemudian, perempuan dengan topi terbalik itu menghampiri ibu perekam video, sembari berkata dengan emosi.
Baca juga: Keracunan Massal di Sambirejo Sragen : 3 Jam Pasca Santap Nasi Kotak, Hadi Pingsan Berujung Opname
"Lha sampeyan Ki pegawai opo? Sampeyan dewe pegawai opo?," kata perempuan dengan topi terbalik.
Ibu perekam video pun juga tersulut emosinya, dan menantang perempuan tersebut.
"Jotosen aku. Kowe nek wani ndang. Ora Iki engko masuk Polres. Beno to, masukno," teriak ibu-ibu perekam video.
Mendengar akan dilaporkan polisi, perempuan bertopi terbalik tidak takut dengan ancaman tersebut.
"Paling ngono kuwi kowe arep jatah to kowe," kata perempuan bertopi terbalik.
"Astaghfirullah," ujar ibu perekam video.
Warga pun langsung memisahkan kedua perempuan ini, dan kemudian videonya berakhir.
Dalam video tersebut, juga ditulis keterangan : Sebagai warga berkewajiban ikut mengawasi alokasi dana desa di desa Banyuurip Jenar Sragen. Bukan pegawai apa-apa hanya ibu rumah tangga biasa.
Camat Jenar, Dani Wahyu Setiawan membenarkan kejadian tersebut terjadi di Desa Banyurip, Kecamatan Jenar.
Menurutnya, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (29/4/2023) kemarin.
"Kejadiannya hari Sabtu tanggal 29 April kemarin, yang memviralkan itu atau yang membuat video namanya Endar, protes pelaksanaan (realisasi) Dana Desa (DD)," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (30/4/2023).
Baca juga: Nasib Angkot di Sragen, Hanya Bisa Melongo Lihat Puluhan Ribu Pemudik Tiba: Tak Ada yang Mau Naik
"Intinya Bu Endar protes pelaksanaan DD yang menurut dia tidak sesuai aturan, namun kita koordinasi dengan desa pelaksanaan pembangunan jalan dengan dengan anggaran DD sudah sesuai dengan aturan yang berlaku," tambahnya.
Lanjutnya, ibu-ibu yang memakai topi terbalik tersebut diketahui bernama Riwul.
Keduanya sebenarnya tetangga satu RT, yang tinggalnya terpisah beberapa rumah saja.
Aksi protes yang dilakukan Endar, tidak hanya menyulut emosi Riwul saja.
Namun, juga masyarakat yang ikut kerja bakti membangun jalan.
"Protesnya Bu Endar membuat masyarakat yang kerja bakti membangun jalan tersebut membuat masyarakat salah satunya Ibu Riwul, menjadi tersulut emosinya," terangnya.
Yang dipermasalahkan Endar adalah soal honor yang diberikan kepada masyarakat, yang nantinya akan ditarik kembali untuk pembangunan desa yang lain.
Sedangkan, keputusan tersebut sudah disetujui kebanyakan warga.
"Info dari Pak Lurah masalah honor mau diminta, namun masyarakat menghendaki pekerjaan dilaksanakan secara gotong royong, dan nantinya honor mau diserahkan ke masyarakat, namun Mbak Endar tidak setuju," terangnya.
"Intinya kalau masalah anggaran dan pelaksanaan Dana Desa sudah tidak menyalahi aturan, hanya soal upah pekerja saja," pungkasnya.
Apakah akan dilaksanakan mediasi antara kedua belah pihak tersebut, pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
Sementara, pembangunan jalan desa hingga Minggu (30/4/2023) masih terus berjalan.
(*)
Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
![]() |
---|
Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Sosok KA, Pak Ogah di Sragen yang Diamankan Polisi, Disebut Suka Memaksa Minta uang |
![]() |
---|
Viral Perempuan Naik Motor Lawan Arah dan Tak Pakai Helm di Sragen, Polisi Sebut Ada Faktor Sengaja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.