PKS Sebut Anies Baswedan Capres Idaman Buruh, Klaim Punya Rekam Jejak Nyata Dibandingkan Ganjar

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut jika Anies Baswedan adalah sosok capres yang diinginkan pekerja atau buruh.

Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS, Indra, menjelaskan alasan kenapa Anies Baswedan cocok dengan buruh.

Hal itu terlihat dari banyaknya buruh maupun aktivis yang turut bergabung dalam acara peringatan Hari Buruh di DPP PKS pada Sabtu (6/5/2023).

Baca juga: Pilpres 2024, 4 Nama Ini Berpotensi Didukung Partai Buruh : Ganjar, Anies, Najwa Shihab, Said Iqbal

Para buruh dalam momen itu menyatakan dukungan terbuka kepada Anies Baswedan.

"Dan ini menegaskan bahwasanya Anies Rasyid Baswedan juga didukung dan diinginkan oleh buruh Indonesia, karena rekam jejak yang begitu nyata," kata Indra dalam konferensi pers di DPP PKS, Senin (1/5/2023).

Indra mengatakan jika Anies akan memperjuangkan aspirasi dan hak-hak pekerja ketika terpilih menjadi presiden.

Adapun sejumlah buruh tersebut hadir dari berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua.

Baca juga: Amien Rais Sarankan Anies Baswedan Pilih Tokoh dari Timur jadi Cawapres, Tiru Strategi SBY-JK

Indra mengatakan, selain buruh, pengemudi ojek online dan pekerja migran juga bakal hadir dalam Peringatan Hari Buruh DPP PKS pada Sabtu pekan ini.

"Capres Anies Rasyid Baswedan yang akan hadir dan mendengar aspirasi pekerja. Dan Insya Allah akan memperjuangkan aspirasi pekerja ketika dia terpilih nanti pada Pemilu 2024 nanti," jelas dia.

Sementara itu, Indra menyayangkan masih ada aktivis atau serikat buruh yang mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai presiden pada 2024 mendatang.

Padahal menurut dia, Ganjar merupakan kader partai pengusung omnibus law Cipta Kerja, yaitu PDIP.

Gubernur Jawa Tengah itu memiliki rekam jejak menetapkan upah minimum provinsi (UMP) paling rendah se-Indonesia di wilayah yang dipimpinnya.

Baca juga: Foto Anies Baswedan Baca Buku jadi Sorotan, Pengamat Fokus ke Judulnya, Sindir Utang Era Jokowi?

Indra menyampaikan, UMP yang ditetapkan itu lebih rendah dibandingkan Papua, Aceh, Banten, dan Kalimantan. 

Dirinya pun beranggapan, aktivis buruh yang mendukung Ganjar justru menjadi paradoks.

"Buat kami menghadirkan calon presiden yang merupakan petugas partai dari partai pengusung utama omnibus law Cipta Kerja ini justru paradoks dari pernyataan para aktivis yang bersama Ganjar hari-hari ke depan," kata dia.