Persoalan Potongan Gaji Pegawai Outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed, Begini Jawaban Gibran

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka enggan berkomentar banyak soal polemik pekerja outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed.

Gibran mengatakan, permasalah itu telah diselesaikan oleh pihak pengurus masjid dan perusahaan bersangkutan.

Selain ke dua pihak tersebut, Gibran juga mengatakan pekerja juga di bawah kewenangan Kementerian Agama (Kemenag).

"Tanya ke masjidnya ya, tanya ke PT Arsa, tanya ke Kemenag," terang Gibran saat ditemui TribunSolo.com di Balai Kota Solo, Selasa (2/5/2023) siang.

Saat ditanya soal sistem penggajian pekerja di Masjid Raya Sheikh Zayed, Gibran mengatakan merupakan wewenang ketiga pihak yang ia sebut sebelumnya.

Baca juga: Penjelasan Kemenag Solo Soal Gaji Karyawan Outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed, Janji Segera Atasi 

"Harusnya (kemenag), PT Arsa. Itukan dari vendor pihak ketiga atau outsourcing, tanya dia. Kudune wes dirampungke pak munajad (pengelola MBZ)," tambah Gibran.

Kini permasalahan pekerja outsourcing Masjid hadiah dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) itu telah diselesaikan antara pihak pengelola dan perusahaan.

"Aku ra melu-melu, iki ojo mbok tulis. Pak munajat wes menyelesaikan, aku ra melu-melu lho," ujar Wali Kota Solo.

Gibran menambahkan, pihak-pihak terkait telah berkomitmen menyelesaikan permasalahan itu.

"Harusnya, sudah ada komitmen untuk menyelesaikan itu," pungkas Gibran. (*)