Berita Sragen

Suradi Meninggal, Ditemukan Terbujur Kaku di Lantai Dapur, Punya Riwayat Hipertensi

Suradi (59) ditemukan tidak bernyawa di dapur rumahnya, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Sabtu (13/5/2023).

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Dok Polres Sragen
Proses evakuasi jenazah Suradi, pria yang ditemukan sudah meninggal lebih dari 3 hari di dapur rumahnya, di Kampung/Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Sabtu (13/5/2023).  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Suradi (59) ditemukan tidak bernyawa di dapur rumahnya, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Sabtu (13/5/2023).

Pria paruh baya itu ditemukan sudah terbujur kaku dan tergeletak di lantai.

Saat ditemukan, Suradi memakai kaos dan celana berwarna hitam.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Polres Sragen, Iptu Ari Pujiantoro membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar, ada orang meninggal dunia mendadak, ditemukan oleh seorang warga di dapur rumah korban," ujar Ari kepada TribunSolo.com, Sabtu (13/5/2023).

Baca juga: 50 Bacaleg Golkar Sragen Naik Dokar dan Andong ke KPU Sragen, Pendaftaran Hanya Dilakukan 10 Menit

Baca juga: Keracunan Massal di Desa Tunggul Sragen : Rendang Diduga Jadi Pemicu, Bakal Diuji di Laboratorium

Jenazah Suradi ditemukan oleh seorang warga sekitar pukul 10.30 WIB.

Diduga Suradi telah meninggal dunia lebih dari 3 hari. 

Lantaran, terdapat luka lebam mayat pada tubuh Suradi serta kulit yang sudah mulai mengelupas. 

Selain itu, berdasarkan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan dan Inafis Polres Sragen, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. 

"Hasil pemeriksaan secara fisik tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, terdapat luka lebam mayat dan kulit mengelupas, karena korban sudah meninggal dunia lebih dari 3 hari," terangnya. 

Lanjut Ari, berdasarkan keterangan dari anak kandung, Suradi yang tinggal seorang diri ini memiliki riwayat penyakit hipertensi.

"Hasil pemeriksaan tim medis bahwa kematian korban disebabkan karena sakit, dan dari anak kandung memberikan keterangan bahwa korban memiliki riwayat penyakit hipertensi," ujar Ari.

Keluarga menerima kejadian kali ini sebagai musibah, dan tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi.

Karena kondisi jenazah hampir rusak, jenazah dievakuasi ke instalasi forensik RSUD Soehadi Prinonegoro Sragen untuk dilakukan proses pemulasaraan jenazah.

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved