Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keracunan Massal Sragen

Keracunan Massal di Desa Tunggul Sragen : Rendang Diduga Jadi Pemicu, Bakal Diuji di Laboratorium

Sampel olahan daging sapi dari tempat hajatan di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen telah diambil Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Septiana Ayu
Kepala Puskesmas Gondang, Dedi Ari Saputro saat ditemui di posko kesehatan di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jumat (12/5/2023).  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sampel olahan daging sapi dari tempat hajatan di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen telah diambil Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

Adapun olahan daging sapi yang diambil sampelnya adalah rendang. 

Olahan tersebut sempat dibagikan sebagai sajian dalam hajatan yang dilangsungkan di desa itu. 

Itu kemudian diduga membuat kejadian keracunan massal terjadi. 

Ada lebih kurang 41 warga Dukuh Tanjang, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen mengalami gejala pusing dan diare. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Lagi, Hajatan di Sragen Bikin Keracunan, 41 Orang Alami Gejala Diare

Baca juga: Cerita Warga Gondang Sragen Diduga Keracunan Setelah Makan Rendang di Hajatan : Dagingnya Alot

Gejala tersebut dialami mereka diduga setelah mengonsumsi makanan acara hajatan khitanan salah satu warga.

Adapun air di lokasi hajatan juga diambil sebagai sampel. 

Air akan diuji di Labkesda Kabupaten Sragen, sementara rendang daging sapi akan diuji di Labkesda Jawa Tengah. 

Kepala Puskesmas Gondang, Dedi Ari Saputro mengatakan kebanyakan warga merasakan mual, diare dan ada yang mengalami muntah.

Namun, korban tidak ada yang mengalami kondisi serius sehingga tidak ada yang dirawat diopname. 

"Untuk saat ini, relatif terkendali, tidak ada keluhan yang berlebihan, dan tidak ada masyarakat yang harus sampai dirawat inap," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (12/5/2023). 

Warga mengalami gejala diare sejak Kamis (11/5/2023) tengah malam. 

Kondisi pasien juga sudah mulai membaik, hanya satu dua warga yang masih datang ke posko kesehatan untuk meminta obat.

(*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved