Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ibadah Haji 2023

Resep Sehat dari Tuminah, Jemaah Calon Haji Tertua Asal Klaten Berusia 91 Tahun : Madu dan Kurma

Warga asal Dukuh Babat, Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, Klaten ini menjadi JCH tertua di Kabupaten Klaten.

TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Tuminah (91) warga Dukuh Babat, Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, Klaten ini menjadi calhaj tertua di Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Diantara ribuan jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Klaten terdapat satu nama yang menjadi perhatian yakni Tuminah (91).

Warga asal Dukuh Babat, Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, Klaten ini menjadi JCH tertua di Kabupaten Klaten.

Dengan usia yang sudah senja, namun berbanding terbalik dengan semangatnya untuk terus beribadah.

Meski dengan kalimat yang terbatas, kepada TribunSolo.com ia mengaku senang dengan kesempatan yang Allah berikan.

Lantaran di usianya yang mendekati satu abad ini, masih bisa berangkat menunaikan rukun iman kelima.

"Rasanya senang mau berangkat haji," kata Tuminah, Rabu (7/6/2023).

"Penak (enak/suka), ayem, tentrem, sehat, bahagia," jawabnya dengan semangat.

Walaupun tak banyak kata yang terucap olehnya, namun dari sisi fisik, beliau jelas tak kalah gesit dengan lansia dengan umur dibawahnya.

Terbukti sampai umurnya saat ini dirinya masih bisa berjalan tanpa bantuan alat.

Baca juga: Asrama Haji Donohudan Bak Lautan Manusia, 1 Jemaah Calon Haji Diantar Minimal Rombongan Satu Bus

Saat ditanya apa resep sehatnya, ia menjawab singkat.

"(Minum) Madu dan (makan) kurma setiap hari," tegasnya.

Lebih lanjut, anak ketiga Tuminah, Ahmad Mustofa (60) menceritakan bahwa sang ibu telah mendaftarkan diri untuk naik haji sejak 2015.

"Bersyukur karena tahun ini simbah bisa berangkat karena memang tahun ini diprioritaskan untuk lansia," jelas Ahmad.

"Alhamdulillah, menyambut gembira karena tahun ini bisa berangkat," ungkapnya bahagia.

Pada kesempatan itu, Ahmad menjelaskan bahwa keseharian nenek dengan 6 cucu dan 3 cicit ini hanya fokus beribadah saja semenjak tak lagi aktif berdagang.

Tak berbeda dengan jamaah yang lain, selain mengikuti tahapan persiapan ibadah haji ada kebiasaan rutin yang selalu dilakukan oleh sang ibu.

"Persiapan simbah seperti yang lain seperti manasik haji," kata Ahmad.

Baca juga: Info Ibadah Haji 2023 : 3.147 JCH dari Jogja Masuk Embarkasi Solo Mulai Senin Sampai Kamis

"Kemudian kalau untuk menjaga kesehatan ya teratur dan olahraga jalan-jalan pagi teratur," jelasnya.

Dirinya pun mengaku tak ada rasa khawatir saat orang tua satu-satunya itu berangkat sendiri tanpa pendampingan keluarga.

"Nanti simbah sendiri, karena simbah kakung sudah lama meninggal. Simbah nanti jalan dengan pendamping tapi bukan dari keluarga, kemarin sudah dititipkan ke teman-teman satu kloter yang berangkat bareng simbah," katanya.

Bukan tanpa sebab, lantaran ia menilai wanita yang berjasa membesarkan dirinya itu masih mampu hidup mandiri.

"Simbah sendiri, karena sampai sekarang masih bisa cuci baju dan mandi sendiri, kalau masak kan disana ada jatah makan bareng satu rombongan," katanya.

"Simbah Alhamdulillah sehat, simbah juga tidak ada riwayat penyakit berat," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved