Pria Dibacok di Sragen
Kondisi Pria Asal Sumberlawang Sragen Dibacok Orang Tak Dikenal, Alami Luka Robek 2 Cm di Punggung
Kondisi pria di Sragen yang dibacok orang tidak dikenal sudah ditangani secara medis. Dia mendapat jahitan karena luka sobek.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Seorang pria di Sragen, WN (22) warga Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen dibacok orang tidak dikenal.
Akibat kejadian tersebut, WN mengalami luka robek pada punggungnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Kapolsek Sumberlawang, AKP Joko Warsito.
“Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka robek sepanjang 2 cm dan sedalam 1,5 cm, korban harus dijahit oleh tim medis Puskesmas,” terangnya kepada TribunSolo.com, Kamis (8/6/2023).
Kejadian tersebut dialami WN pada Rabu (7/6/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.
Malam itu, WN tengah berkendara sepeda motor dengan seorang temannya.
Sesampainya di dekat embung Desa Cepoko, tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai WN dipepet sepeda motor lain.
Pengendara sepeda motor yang berjumlah dua orang tersebut, langsung mengayunkan senjata tajam berupa celurit ke bagian belakang tubuh korban.
Ayunan celurit tersebut akhirnya mengenai punggung korban.
Usai kejadian tersebut, korban dilarikan ke Puskesmas Sumberlawang untuk diobati.
“Setelah membacok, kedua orang tak dikenal tersebut langsung kabur, kemudian korban dibawa ke Puskesmas Sumberlawang untuk mendapatkan pertolongan,” pungkasnya.
Antar Teman dari Salon
Seorang pemuda di Kabupaten Sragen dibacok orang tidak dikenal saat berkendara sepeda motor pada Rabu (7/6/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.
Korban diketahui bernama WN (22) warga Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
Pembacokan ia alami di jalan Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang.
Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Kapolsek Sumberlawang, AKP Joko Warsito menyatakan awalnya korban mengendarai sepeda motor untuk menjemput temannya sekitar pukul 18.30 WIB.
Kemudian, korban meminta temannya untuk diantar ke salon potong rambut di daerah Desa Mojopuro.
Karena salon dalam kondisi ramai, kemudian korban pindah ke salon lainnya.
Setelah potong rambut sekitar pukul 20.15 WIB, korban dan temannya mampir ke salah satu toko retail yang ada di Mojopuro.
"Di toko retail itu, korban membeli beberapa jenis minuman dan makanan ringan, dan nongkrong di depan toko tersebut," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (8/6/2023).
"Menurut pengakuan korban, di depan toko retail tersebut tidak banyak anak muda yang nongkrong, hanya banyak orang lalu lalang keluar masuk toko," tambahnya.
Baca juga: Geng Asal Klaten Bacok Orang di Karanganyar, Gegara Merasa Diejek saat Berpapasan di Jalan
Sekitar pukul 20.45 WIB, korban kemudian melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.
"Sesampainya di Desa Cepoko atau lokasi kejadian, korban meminta kepada temannya itu untuk tukar posisi, dimana korban membonceng," terangnya.
Lanjut AKP Joko, pada saat berhenti, teman korban melihat ada pengendara sepeda motor yang juga ikut berhenti.
Namun, oleh korban dihiraukan dan melanjutkan perjalanan.
Belum lama berjalan, sepeda motor korban dipepet oleh sepeda motor yang tadi ikut berhenti.
"Kemudian, sesampainya di embung Desa Cepoko, sepeda motor yang sempat berhenti langsung memepet dan membacok sebanyak 1 kali dari arah belakang dan mengenai punggung korban," kata AKP Joko.
"Setelah membacok, dua orang pengendara sepeda motor tersebut langsung kabur," imbuhnya.
Atas kejadian tersebut, korban mengalami ruka robek di punggungnya sepanjang 2 cm dengan kedalaman 1,5 cm.
Menurut keterangan korban, pelaku merupakan terdiri dari 2 orang laki-laki.
Dimana, pengendara sepeda motor mengendarai jaket hoodie warna hitam dan terdapat kerudung kepala.
Sedangkan pembonceng yang membacok korban diketahui mengenakan kaos berwarna putih, perawakan sedang dan rambut agak panjang.
"Umur pelaku antara 20 sampai 30 tahun, sarana pelaku jenis motor bebek Honda Revo sedangkan plat nomor tidak ingat," jelasnya.
"Sedangkan alat yang digunakan adalah senjata tajam jenis sabit atau clurit," imbuhnya. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.