Polemik Rekanan Masjid Sheikh Zayed
Disomasi Sub-Kontraktor, Rekanan Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Siap Buktikan Tagihan Rp150 Juta
Rekanan sub-kontraktor Masjid Raya Sheikh Zayed, Ahmad Mustaqim tak gentar meski disomasi. Dia siap membuktikan tagihannya Rp150 juta.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang rekanan sub-kontraktor Masjid Raya Sheikh Zayed, Ahmad Mustaqim mengaku siap membuktikan tagihan sekitar Rp 150 Juta atas jasanya meski disomasi oleh pihak perusahaan.
Ia mengerjakan hand railing dan ornamen kembang kawung di keempat menara masjid.
Dia disomasi oleh kuasa hukum PT. Galang Insan Nusantara.
Jika selama 3x24 jam tidak menyatakan permintaan maaf, maka pihaknya akan dilaporkan ke kepolisian.
"Ya saya tunggu aja. Soalnya kita berbicara kalau saya mau minta maaf kesalahan saya apa, gitu kan. Kalau bukti-bukti, saksi-saksi sudah pada siap. Yang ngerjain dulu memang belum dibayar. Disuruh hadir disuruh ketemu semua juga mau," jelasnya saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (9/6/2023).
Pihaknya bertugas mengelas hand railing dan ornamen kembang kawung dari pembuatan sampai pemasangan.
Ia pun ikut mengumpulkan tukang las lain dan mencari bahan.
"Kan saya itu dikasih kerjaan lumayan banyak 4 menara yang ngerjain saya. Saya cari orang cari teman-teman ngerjain bareng-bareng. Saya yang nyiapin bahan mereka," terangnya.
Ia pun mengakui memang ada pengadaan hand railing berbahan kayu yang tidak sesuai harapan dari perusahaan.
Baca juga: Alasan Sub-Kontraktor Masjid Raya Sheikh Zayed Ogah Bayar Rekanan, Pekerjaan Tak Sesuai Spesifikasi
Namun, semua pembayaran bahan dilakukan oleh perusahaan.
Ia hanya mencarikan bahan saja.
"Saya kasih harga Rp 90 ribu per meter. Dipasang oleh tukang harian saya tapi yang bayar mereka. Dipasang banyak yang bengkok ya udah dikembaliin. Ditarik. Kalau barang itu dikembaliin ke saya, saya suruh ngembaliin uangnya, saya mau," tuturnya.
Lalu untuk cat ornamen kawung yang dipermasalahkan, ia justru mempertanyakan karena cat yang disediakan hanya cukup untuk satu menara.
"Februari pengecatan kembang kawung catnya cuma dikasih berapa kg. Dicatkan baru satu menara, saya minta lagi enggak dikasih kasih ya udah kan," jelasnya.
Sedangkan pekerjaan berbahan besi pihaknya yang mengerjakan dari Oktober 2022-Februari 2023.
"Railing tangga menara, railing kembang kawung, sama papan petunjuk nama," jelasnya.
Biaya pengerjaan itulah yang kini ia tagih.
"Cuma saya minta pelunasan yang besi itu. Yang besi yang saya tagih," ungkapnya. (*)
Kasus Tukang Las Masjid Sheikh Zayed, Kuasa Hukum Ahmad Siap Dimediasi, Termasuk Ditengahi Gibran |
![]() |
---|
Kata Kuasa Hukum PT GIN soal Klaim Kuasa Hukum Tukang Las Masjid Sheikh Zayed : Itu Semua Bohong |
![]() |
---|
Dilaporkan PT GIN, Kuasa Hukum Tukang Las Masjid Sheikh Zayed : Masih Menunggu Prosesnya |
![]() |
---|
PT GIN Laporkan Tukang Las Masjid Sheikh Zayed yang Ngaku Belum Dibayar Rp150 Juta ke Polresta Solo |
![]() |
---|
Kata Kuasa Hukum Tukang Las di Masjid Raya Sheikh Zayed : Direktur PT GIN Akui Belum Bayar Kliennya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.