Kondisi Sulami, Manusia Kayu Asal Sragen Sebelum Meninggal, Setelah Lebaran Kesehatan Memburuk

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sulami warga Sragen yang disebut sebagai manusia kayu karena mengidap penyakit langka menghembuskan nafas terakhir, Senin (12/6/2023). 

Sulami menghembuskan nafas terakhir di rumahnya, yakni di Dusun Selorejo Wetan, Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.

Almarhumah meninggal di usia 42 tahun.

Sang adik, Susilowati (30) mengatakan kesehatan Sulami memburuk seusai lebaran. 

Menurut Susilowati, Sulami bahkan sempat dirawat di Puskesmas.

Sulami dirawat di Puskesmas karena mengalami sesak nafas. 

"Sudah dari habis lebaran sudah sakit, kadang sesak, waktu itu sudah dirawat di Puskesmas hampir 1 minggu, waktunya beberapa hari setelah lebaran," ujarnya kepada TribunSolo.com, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: Kondisi Sulami Manusia Kayu Sragen Sebelum Meninggal : Muntah-muntah, Sempat akan Dibawa ke RS

Susilowati menambahkan seharusnya ketika di Puskesmas, Sulami harus dirujuk ke rumah sakit. 

Namun, Sulami tidak mau karena berkeinginan ingin menghabiskan waktu di rumahnya sendiri. 

"Harusnya dirujuk ke Sragen, cuma nggak mau," singkatnya. 

"Setelah dari Puskesmas itu memang sudah berpesan ingin meninggal di rumah," tambahnya.

Kondisi kesehatan Sulami diperparah karena ia tidak mau makan selepas pulang dari Puskesmas.

Kondisi badannya pun semakin kurus. 

"Tambah kurus badannya, karena semenjak pulang dari Puskesmas nggak mau makan, kadang mau kadang enggak," pungkasnya. (*)