Berita Wonogiri
Cerita Heny Suhartono, Dokter asal Wonogiri : 42 Tahun Tak Absen Donor Darah, Kini Sudah 145 Kali
Mendonor darah menjadi kegiatan yang disukai oleh Heny Suhartono Hambiyoko (59), dokter yang saat ini menjabat sebagai Kepala Puskesmas Jatisrono 1.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Mendonor darah menjadi kegiatan yang disukai oleh Heny Suhartono Hambiyoko (59), seorang dokter yang saat ini menjabat sebagai Kepala Puskesmas Jatisrono 1.
Pada peringatan Hari Donor Darah Sedunia di Markas PMI Wonogiri, Kamis (15/6/2023), dia mengaku sudah mendonor darah ratusan kali.
Mendonor darah sudah ia lakukan sejak masih remaja.
"InsyaAllah saya sudah 145 kali, sejak usia masih kelas 2 SMA," jelas dia kepada TribunSolo.com.
"Saat itu usia masih 17 tahun, sekitar tahun 1981," tambahnya.
Hambiyoko mengaku pertama kali mendonor saat masih di Ngawi, sebab dia adalah warga asli Ngawi.
Kala itu, Hambiyoko rutin mendonorkan darahnya setiap tiga bulan sekali.
Baca juga: Hadapi Musim Kemarau, BPBD dan PDAM Wonogiri Petakan Ulang Desa Berpotensi Kekeringan
Baca juga: Tim Penggerak PKK Wonogiri Soroti Pengawasan Anak Gunakan Gadget di Era Digital : Harus Ditingkatkan
Setelah melanjutkan kuliah di Semarang, dia masih mendonorkan darahnya di Ngawi hingga akhirnya mendonorkan darah di Semarang.
Di Semarang, dia hampir 50 kali mendonor.
Selanjutnya, dia ditugaskan di Wonogiri pada tahun 1995, setelah pindah ke Wonogiri dia tetap rutin mendonorkan darahnya di PMI Wonogiri hingga sekarang.
"Saat ditugaskan di Wonogiri alhamdulillah rutin donor darah di PMI sampai sekarang," jelasnya.
Meskipun begitu, Hambiyoko mengaku sempat berhenti donor darah kurang lebih selama dua tahun.
Bukan tanpa alasan, saat itu dia ada penyakit yang harus diobati sehingga tidak bisa melakukan donor darah.
Namun setelah kondisinya membaik, Hambiyoko kembali rutin melakukan kebiasaannya, donor darah.
Hingga saat ini terbukti dia sudah mendonorkan darahnya sebanyak 145 kali.
"Kalau boleh disebut, saya ini bukan penggerak donor darah, saya provokator donor darah," kata Hambiyoko.
"Karena saya paling suka apabila teman-teman mengikuti saya (rutin donor darah)," imbuhnya.
Pada donor darahnya yang ke-100 di tahun 2012 lalu, Hambiyoko mendapat piagam penghargaan dan kenang-kenangan dari Presiden.
"Kenang-kenangannya cincin, masih utuh karena tidak saya pakai," jelas dia.
"Pas 100 kali donor dapat kenang-kenangan dari Presiden," tambahnya.
Dia mengaku tidak ada efek samping yang dirasakan selama aktif mendonorkan darahnya.
Malah menurut dia, efek untuk kesehatan bagus.
"Memang saya sejak kecil menginginkan seperti itu, saya itu tidak punya apa-apa, saya punya hanya darah.
Jadi kalau saya punya keinginan untuk mendonor insyaallah yang saya berikan bisa membantu saya nanti," ujar Hambiyoko.
Selain itu, darah tidak bisa dibeli dan tidak bisa diproduksi.
Sehingga Hambiyoko sangat tergerak untuk bisa rutin mendonorkan darahnya untuk kepentingan orang yang membutuhkan.
Hambiyoko berharap dia tak sendiri, melainkan orang-orang disekitarnya juga tergerak untuk menjadi pendonor darah yang rutin.
Seperti ketika di tempatkan di beberapa kecamatan, dia selalu membuka donor darah baik di tingkat desa maupun kecamatan.
(*)
Bangga! Wonogiri Juara Pertama Nasional Kepatuhan Penyelenggaraan Penilaian Publik dari Ombudsman |
![]() |
---|
Mobil Carry Terjun Bebas ke Rumah Warga di Wonogiri Disebut Janggal, Kades Bantah terkait Hal Mistis |
![]() |
---|
Kronologi Mobil Carry Terjun ke Rumah Warga Wonogiri Jateng, Sempat Mogok |
![]() |
---|
Insiden Mobil Carry Terjun Timpa Rumah Warga di Wonogiri, Kades Sebut Baru Pertama: Saya Heran |
![]() |
---|
Kejadian Mobil Carry Terjun Bebas ke Rumah Warga di Wonogiri Disebut Janggal, Bisa Lewati Pepohonan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.