Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri

Tim Penggerak PKK Wonogiri Soroti Pengawasan Anak Gunakan Gadget di Era Digital : Harus Ditingkatkan

Pola asuh di era digital pada dasarnya sama dengan pola asuh sebelumnya, hanya saja orang tua diharapkan lebih mengawasi penggunaan handphone

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Ketua Tim Penggerak PKK Wonogiri, Verawati Joko Sutopo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Tim Penggerak PKK Wonogiri memberikan sosialisasi parenting terhadap anak di era digital seperti saat ini.

Ketua TP PKK Wonogiri Verawati Joko Sutopo mengatakan materi yang ditularkan ke setiap kader di Kecamatan itu dapat diteruskan ke seluruh desa.

Dia menilai, pola asuh di era digital pada dasarnya sama dengan pola asuh sebelumnya, hanya saja orang tua diharapkan lebih mengawasi penggunaan handphone anak.

"Termasuk orang tua mengenali teman anak di dunia nyata dan dunia maya. Utamanya di medsos anak nge-link ke siapa saja. Yang difollow anak siapa kan bisa mempengaruhi anak," kata dia, kepada TribunSolo.com, Rabu (14/6/2023).

Vera mengatakan, saat anak menggunakan handphone, orang tua juga diharapkan ikut mengawasi misalnya seperti mengetahui password handphone anak.

Baca juga: Kasus HIV di Wonogiri : 28 Kasus Baru, 3 Penderita Meninggal, Ada yang Terpapar TBC

Baca juga: Wonogiri Bakal Kehilangan Ratusan ASN, Tahun Ini Pensiun, Bagaimana Nasib Pelayanannya? 

Dia tak memungkiri di era seperti ini sangat sulit mencegah anak menggunakan handphone, apalagi pembelajaran saat ini memerlukan handphone.

Sehingga pengawasan bertujuan agar handphone tak disalahgunakan.

Soal pola asuh anak, harus ada edukasi yang diberikan agar anak tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kita sudah keliling ke sejumlah kecamatan. Termasuk ke SD. Saya justru seneng ke SD karena bisa melakukan oencegahan sejak dini dan bisa lebih efektif. Yang kita undang orang tua anak," ujarnya.

Menurut dia, orang tua dinilai lebih memahami karakteristik anak sehingga orang tua yang bisa memberikan pemahaman kepada anak.

"Harapannya kita beri edukasi ke orang tua dan orang tua menerapkan. Kalau ke anak, selain jumlahnya terlalu besar juga tiap anak kadang punya gaya komunikasi yang berbeda," katanya.

"Orang tua diharapkan yang bisa memahami gaya mereka," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved