Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Kata Golkar Wonogiri Soal Putusan MK Pemilu 2024 Proporsional Terbuka : Sistem Paling Demokratis

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang tetap menggunakan sistem proporsional terbuka di Pemilu 2024 mendapat respons dari Ketua DPD Golkar Wonogiri.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM/ERLANGGA BIMA
Golkar Wonogiri saat mendaftarkan bacaleg ke Kantor KPU Wonogiri, Sabtu (13/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang tetap menggunakan sistem proporsional terbuka di Pemilu 2024 mendapat respons dari Ketua DPD Golkar Wonogiri, Bondan Sejiwan Bomo Aji.

Menurutnya, sistem tersebut demokratis.

"Sistem proporsional terbuka ini apapun wujudnya adalah sistem pemilu yang demokratis," kata dia, kepada TribunSolo.com.

"Rakyat bisa memilih figur yang mewakili secara langsung, langsung nama calonnya," tambahnya.

Menurutnya, partai memang menjadi simbol secara organisasi.

Sementara simbol secara humanis juga harus terwakili dengan cara memilih langsung nama-nama calon.

Baca juga: Cerita Heny Suhartono, Dokter asal Wonogiri : 42 Tahun Tak Absen Donor Darah, Kini Sudah 145 Kali

Baca juga: Putusan MK, Pemilu 2024 Proporsional Terbuka, Ketua Golkar Karanganyar Ilyas : Sesuai Harapan Rakyat

Bondan mengatakan sejak awal Partai Golkar konsisten mendukung sistem proporsional terbuka agar masyarakat bukan hanya memilih partai melainkan figurnya.

"Saya sangat mendukung, MK masih konsisten," terang Bondan.

"Saya yakin mayoritas masyarakat Indonesia atau rakyat menginginkan calon yang dipilih sesuai dengan pilihannya bukan hanya partai," tambahnya.

Meskipun begitu dia menegaskan Golkar siap dengan apapun yang menjadi keputusan MK.

Hanya saja, dengan keputusan itu dia menilai demokrasi Indonesia tidak mengalami kemunduran.

"Demokrasi ini kan keterbukaan, dari rakyat untuk rakyat terbuka. Sistem terbuka inilah yang paling demokratis," kata Bondan.

Meskipun ada konsekuensi dari sistem terbuka seperti penghitungan suara lebih rumit.

Namun Bondan meyakini konsekuensi itu bisa diatasi oleh para penyelenggara Pemilu.

"Saya yakin tujuan dari demokrasi kita kedepannya melahirkan sesuatu yang lebih baik," ucap Bondan.

"Semakin rakyat dilibatkan dalam memilih calonnya, pasti kedepan kualitas calon lebih baik," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved