Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Kesalnya Jokowi, Anggaran Stunting Rp6 Miliar Cuma Buat Rapat & Perjalanan Dinas, Rakyat Gigit Jari

Jokowi menyoroti salah satu anggaran stunting yang dialokasikan pemerintah sebanyak Rp 10 miliar.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo menyoroti anggaran stunting di Indonesia. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa berat, tahu fakta jika sejumlah alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tak tepat guna.

Jokowi menyoroti salah satu anggaran stunting yang dialokasikan pemerintah sebanyak Rp 10 miliar.

Namun di lapangan, anggaran itu tak bermanfaat sebagaimana mestinya.

Baca juga: Pawon Simbok Peduli Stunting, Cara PKK Banjarsari Solo Tangani Stunting, Gandeng Pengusaha Kuliner

"Contoh, ada anggaran stunting Rp10 miliar."

"Coba cek lihat betul, untuk apa 10 miliar itu. Jangan membayangkan nanti ini dibelikan telur, dibelikan susu, dibelikan protein, dibelikan sayuran Rp10 miliar, coba dilihat detail," ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (14/6/2023), dikutip dari laman Sekretariat Kabinet RI.

Jokowi menemukan laporan jika hanya Rp 2 miliar yang dibelanjakan untuk produk pangan masyarakat.

"Coba saya mau lihat Rp10 miliar untuk stunting, cek perjalanan dinas Rp3 miliar, rapat-rapat Rp3 miliar, penguatan pengembangan apa-apa bla bla bla 2 miliar,"

"Yang benar-benar untuk beli telur itu enggak ada Rp2 miliar, tak cek," ujarnya.

Baca juga: PNM Cabang Solo Salurkan Paket Gizi Anak di Posyandu Titisari, Dukung Penurunan Angka Stunting

Presiden RI pun menegaskan kan harus ada perubahan.

"Ya kapan stunting-nya akan selesai kalau caranya seperti ini? Ini yang harus diubah semuanya," tandasnya.

Menurut dia, anggaran penanganan stunting seharusnya lebih banyak dialokasikan untuk pembelian telur, susu, ikan, daging, sayuran, dan lainnya.

Lantaran jika uang dibelikan barang-barang itu maka bisa langsung dirasakan masyarakat.

Sementara masyarakat tak bisa menikmati rapat atau perjalanan dinas.

"Kalau Rp 10 miliar itu anggarannya, mestinya yang untuk lain-lainnya itu Rp 2 miliar, yang Rp 8 miliar itu ya untuk langsung telur, ikan, daging, sayur, berikan ke yang stunting," ujar Jokowi.

Jokowi dalam kesempatan itu mengatakan dia memang sering cek ke lapangan.

Hal itu karena Jokowi ingin memastikan program yang dijalankan sampai ke masyarat dan harus diawasi.

"Kenapa saya juga sering cek ke lapangan turun ke bawah? Saya ingin pastikan bahwa apa yang kita programkan itu sampai betul ke rakyat, sampai ke masyarakat, karena memang kita lemah di sisi itu,"

"Jika tidak diawasi, hati-hati, jika tidak cek langsung, jika tidak dilihat dipelototi satu-satu, hati-hati kita lemah di situ. Dipelototi, kita turun ke bawah itu saja masih ada yang bablas, apalagi tidak," ujarnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved