Ke Pasar Jatipuro, Pamit Terakhir Anak & Istri ke Puryanto, Pria Karanganyar Tewas di Dalam Sumur

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Puryanto (52), warga Desa Jatipurwo, Kecamatan Jatipuro, Karanganyar ditemukan meninggal dunia di dalam sumur, Jumat (16/6/2023) pukul 00.25 WIB.

Kasubsi Penmas Polres Karanganyar, Bripka Aditya Prima Sakti, mengatakan sehari sebelumnya atau pada Kamis (15/6/2023) pagi, korban menjemur padi dan hendak memperbaiki mesin pompa air sumur yang mati.

"Istri dan anaknya saat itu pamitan ke korban berangkat ke Pasar Jatipuro," kata dia, kepada TribunSolo.com.

"Saat sampai rumah pukul 08.30, keduanya pulang namun korban tidak ada," tambahnya.

Dia menjelaskan saat itu posisi padai sudah terjemur di halaman rumah.

Namun hingga siang hari korban tidak terlihat sehingga keluarganya mencari.

Baca juga: Jasad Pemuda Karanganyar yang Tenggelam di Waduk Kembangan Sragen Ditemukan di Kedalaman 8 Meter

Baca juga: Tolong, Tolong Teriakan Terakhir Pemuda Karanganyar Sebelum Tenggelam di Waduk Kembangan Sragen

Menurutnya keluarga korban mencari mulai dari kamar, rumah, lingkungan sekitar rumah hingga ladang namun belum juga mengetahui keberadaan korban.

"Selanjutnya bersama warga melakukan pencairan sekitar rumah dan mengecek ke sumur tutup papan kayu sudah terbuka dan disenter tidak ada," jelasnya.

Pencarian itu hingga ke persawahan, ladang dan rumah saudara, namun hingga sore hari korban belum juga ditemukan.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Jatipuro, sekitar pukul 22.15 WIB, Kapolsek bersama anggota mendatangi TKP dan menghubungi BPBD Karanganyar.

Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas BPBD dalam sumur dengan menggunakan peralatan tali dan jangkar, kata dia, petugas mendapati korban berada dalam sumur.

"Korban kemudian dievakuasi. Kondisi korban sudah meninggal dunia dalam keadaan kaki dan tangan kaku diperkirakan sudah meninggal dunia lebih dari 10 jam," ujarnya.

Dia menambahkan berdasarkan pemeriksaan tidak ditemukan tanda penganiayaan di tubuh korban.

Korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga dan keluarganya menerima kejadian sebagai musibah.

(*)