Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Gibran Minta Masjid Zayed Evaluasi Outsourcing Pemasok Karyawan, Beberapa Kali Munculkan Masalah

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berjanji akan mengaudit perusahaan pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed.

Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunsolo.com/Adi Surya Samodra
Bangunan Masjid Raya Sheikh Zayed, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berjanji akan mengaudit perusahaan pemasok karyawan outsourching Masjid Raya Sheikh Zayed.

Seperti diketahui, perusahaan tersebut beberapa kali mendapat sorotan.

Terbaru, perusahaan itu disoroti lantaran, sejumlah pegawainya melakukan aksi mogok kerja lantaran rekan mereka disebut dipecat secara sepihak karena diduga menerima uang tips dari pengunjung.

Saat ditemui di Balai Kota Solo, Gibran menyebut permasalah pemecatan pegawai pengelola masjid itu memiliki cerita yang panjan.

"Ceritane dowo (ceritanya panjang). Intine neng (intinya di) outsourcing-e. Tapi wes tak rampungke (tapi sudah diselesaikan)," terang Wali Kota Solo.

Pegawai outsourcing yang sempat dipecat pun disebut Gibran bisa kembali bekerja di sana.

"Tidak jadi dipecat kok, tenang aja. Tidak (dipindahtugaskan) intine ngko tak rampungke (intinya nanti saya selesaikan) ya," ucap Gibran.

"Pihak ketiga, pihak outsourcing," Gibran menambahkan.

Baca juga: Kasus Tukang Las Masjid Sheikh Zayed, Kuasa Hukum Ahmad Siap Dimediasi, Termasuk Ditengahi Gibran

Baca juga: Kata Kuasa Hukum PT GIN soal Klaim Kuasa Hukum Tukang Las Masjid Sheikh Zayed : Itu Semua Bohong

Melihat sejumlah masalah yang menyeret perusahaan pemasok karyawan outsourching Masjid Raya Sheikh Zayed, Gibran juga berjanji akan mengevaluasi perusahaan tersebut.

"Perlu dievaluasi manajemennya. Ya kemarin banyak cerita-cerita dari temen-temen yang ikut Arsa itu," kata Gibran.

"Ngko tak rampungke (nanti saya selesaikan), tenang saja ya," pungkasnya.

Tidak hanya Gibran, Member Imam Besar Masjid Raya Sheikh Zayed, Anas Farkhani beberapa waktu sebelumnya juga menyoroti perusahaan pemasok karyawan outsourching Masjid Raya Sheikh Zayed.

Anas meminta perusahaan pengelola masjid untuk transparan terkait kabar pemecatan salah satu pegawainya tersebut.

"Prinsipnya transparan dan keadilan. Tidak boleh tidak transparan kemudian dipecat. Menyalahi aturan yang mana? Tolong perusahaan silahkan menjelaskan," ujar Anas saat ditemui TribunSolo.com.

Sebelum mencuatnya kabar pemecatan pegawai pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed, perusahaan pemasok karyawan outsourching Masjid Raya Sheikh Zayed juga sempat jadi sorotan.

Beberapa bulan lalu, perusahaan pemasok karyawan outsourching Masjid Raya Sheikh Zayed dikabarkan memotong upah karyawannya.

Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh Facility Manager perusahaan, Dhadhang Setyohadi.

"Ini tertunda bukan pemotongan. Alhamdulillah distribusi kami lakukan," jelasnya, Rabu (3/5/2023).

Mogok Kerja

Sebelumnya, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo seakan tak pernah jauh dari masalah di bawah kepengelolaan manajemen saat ini.

Yang terbaru, masjid yang seluruh dana operasionalnya ditanggung oleh pihak Uni Emirat Arab ini, diwarnai ratusan karyawan mogok kerja.

Mereka berunjuk rasa, untuk bersolidaritas atas ES, seorang satpam masjid, yang tiba-tiba dipecat manajemen.

ES dipecat karena menerima uang tip dari jemaah yang datang. 

saat menerima tip ini, ada seseorang yang memvideokan. 

Lalu, video itu dilaporkan ke atasannya.

ES pada TribunSolo.com mengungkapkan, tips yang diberikan oleh jemaah itu berkisar Rp5 ribu.

"Pimpinan dapat video dari seseorang. Ini gimana satpam dapat tips. Setelah dapat video hari itu juga saya dikeluarkan," kata ES, saat ditemui TriunSolo.com, Sabtu (17/6/2023).

Padahal, sebelumnya, tidak ada larangan dari manejemen menerima tips dari pengunjung, selama tidak meminta.

"Masalah tips dari pengunjung. Dari jamaah. Aturan sebelumnya diperbolehkan selama kita tidak minta," terangnya.

Mereka juga tidak boleh memasang tarif.

"Kalau dikasih ya diterima. Jangan meminta atau pasang tarif," jelasnya.

Baca juga: Pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed Minta Perusahaan Outsourcing Transparan Soal Pecat Karyawan

Baca juga: BREAKING NEWS: Ratusan Pegawai Masjid Sheikh Zayed Mogok Kerja, Demo Ada Pemecatan Pegawai

Uang dari tips tersebut pun dinikmati bersama karyawan lain.

"Dan hasil dari uang itu dikumpulkan buat bareng-bareng. Buat dana sosial," tuturnya.

Ia mengaku menerima tips itu pun atas sepengatahuan pimpinan. Namun hanya karena satu video lalu ES yang kebetulan terekam dipecat sejak Rabu (14/6/2023).

Malah, menurut pekerja, pimpinan selama ini juga tahu soal adanya tips itu.

Mereka bahkan ikut menikmati.

"Bahkan pimpinan itu juga menikmati. Kaya pas lagi makan-makan, rokokan. Ikut menikmati juga. Pimpinan dikasih, uang dialihkan ke kita," jelasnya.

Selama dua bulan para karyawan tidak masalah menerima tips dari para jamaah.

Ia sering menerima tips semenjak parkir di Masjid Raya Sheikh Zayed dibuka sekitar bulan Mei 2023.

"Udah lama. Sejak parkiran depan masjid dibuka. Kalau ada yang ngasih diterima aja. Semenjak tenda di depan dibongkar habis lebaran," terangnya.

Sebanyak 130 karyawan pun melakukan aksi mogok kerja sejak pukul 08.00 pagi. Mereka bersolidaritas pada nasib salah satu karyawan karena diperlakukan tidak adil.

"Iya. Soalnya mereka mengalami juga. Dikasih tips dari jamaah ikut merasakan uang itu. Uang itu bukan buat saya pribadi. Dikumpulkan buat bareng-bareng," tutur ES.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved