Berita Solo

Rumah Sekolah Minggu di Solo Diprotes Sekelompok Orang, Hanya Berjarak 1,7 Km dari Rumah Gibran

Lokasi rumah ibadah di Solo yang disegel sekelompok orang hanya berjarak 1,7 km dari rumah Wali Kota Solo Gibran di Sumber.

|
TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto Nugroho
Lokasi rumah yang digunakan ibadah sekolah Minggu yang sempat digeruduk sebagian warga yang mengatasnamakan salah satu ormas karena tidak setuju ada ibadah di Banyuanyar. 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Aksi protes terhadap rumah ibadah di Solo membuat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka langsung turun tangan. 

Diketahui, rumah ibadah yang diprotes tersebut berada di RT 03 RW 01 Banyuanyar, Solo

Rumah itu dipakai untuk ibadah sejumlah jemaat dari GKJ Nusukan, Minggu (18/6/2023) kemarin.

Lokasi rumah tersebut bila dilihat dari google maps, hanya berjarak 1,7 km dari rumah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Kelurahan Sumber. 

Di rumah tersebut sempat ada spanduk bertuliskan penolakan.

Hal itu membuat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun tangan untuk menyelesaikan permasalah ini.

Gibran dan sejumlah jajaran termasuk kepolisian Polresta Surakarta sempat mendatangi lokasi pada Senin(19/6/2023) pagi tadi. 

"Bariki tak rampungke (habis ini saya selesaikan). Aku kan wes Kondo (saya sudah bilang) tadi pagi saya kesana dulu," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo.

Ia juga menambahkan bahwa spanduk penolakan penggunaan rumah warga sebagai tempat ibadah itupun langsung dicopot oleh Gibran.

"Langsung dicopot," tambahnya.

Gibran yang juga menemui pengurus gereja menyarankan untuk segera melengkapi izin terkait pendirian gereja di lokasi tersebut.

Baca juga: Info Ibadah Haji 2023 : 41 JCH Embarkasi Solo Dirawat di Arab Saudi, Keberangkatan 24 JCH Ditunda

"Saya sarankan untuk segera melengkapi izin-izinnya ya, setelah saya cek belum lengkap," terangnya.

Sementara itu, EP salah satu pengurus gereja yang datang ke Balai Kota menemui Gibran sempat menceritakan kronologi kejadian pada hari Minggu pagi kemarin.

"Itu hanya, saya tidak tahu persis kelompok mana. Tetapi mereka mengatasnamakan warga Islam Banyuanyar. Intinya mereka hanya ingin memasang spanduk yang intinya mengatakan bahwa mereka menolak pengalihan rumah pribadi menjadi tempat ibadah. Hanya itu," terang EP saat ditemui di Balai Kota Solo.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved