Dinas di Solo Kena Sentil Gibran, Sebut Event yang Diadakan Dinas Membosankan dan Banyak Seremonial

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengkritik banyak acara dinas di Kota Solo yang monoton dan membosankan.

Ia pun ingin banyak menggandeng berbagai pihak agar event yang diselenggarakan lebih menarik.

"Banyak event di Kota Solo yang mungkin diadakan dinas yang saya lihat sudah mulai monoton. Ini dengan adanya acara seperti ini bisa menjadi pecutan untuk kita lebih termotivasi lagi dan berinovasi lagi," tuturnya di sela jumpa pers Sudamala di Pura Mangkunegaran, Kamis (22/6/2023).

Menurutnya event-event di Kota Solo perlu menggaet berbagai pihak agar bisa menarik.

Gibran mengaku sempat mengobrol dengan beberapa pihak agar event di Kota Solo lebih menarik.

"Dikerjasamakan dengan orang kreatif kaya gini. Di Pracima aku lagi ngobrol juga sama matahati. Event itu enggak mboseni. Event enggak monoton tiap tahunnya," terangnya.

Ia bahkan mengkritik banyak pejabat yang mengisi event pariwisata dengan pidato.

"Event pariwisata tapi isine pejabat-pejabat pidato," ungkapnya.

Baca juga: Dulu Satu KK dengan Gibran, Kaesang Sudah Ajukan Pindah ke Jakarta Selatan Sejak April 2023

Ia menginginkan agar konten acara bisa lebih segar dan membawa suasana baru meski tetap tidak meninggalkan sisi edukasi.

"Konten acaranya fresh, kekinian, ada sisi edukasi, sisi kebudayaan. Biar semuanya terpacu. Nggak monoton tiap tahun gini-gini terus," terangnya.

Event Sudamala: Dari Epilog Calonarang di Pura Mangkunagaran pada 24-25 Juni 2023 menurutnya patut diapresiasi.

Ia mengaku terbuka dengan berbagai macam event termasuk event kebudayaan semacam ini.

"Ini bagus. Di dalam nanti saya ngobrol sama matahati dan lain-lain. Ada Mas Ridho Slank juga. Dan saya kan selalu terbuka untuk semua jenis event. Event kebudayaan, keagamaan," jelasnya.

Ia akan melakukan berbagai langkah agar event-event di Kota Solo bisa lebih segar.

"Sudah waktunya dilakukan penyegaran. Misalnya dari workshop, dari awal sampai akhir, hari H," terangnya.

Ia sendiri mengaku kesulitan jika harus memikirkan idenya sendiri.

"Tapi aku jujur wae durung ono ide (belum ada ide). Makanya yang lebih segar harus ngundang orang-orang kaya gini. Mbak Happy Salma, Mas Nicholas Saputra," ujarnya. (*)