Berita Sukoharjo
Menelusuri Kampung Jamu di Nguter Sukoharjo, Lokasi Penjual Jamu Gendong Dilestarikan Turun-temurun
Salah satu penjual jamu gendong di Kampung Jamu, Wiwin (36) mengaku berjualan jamu merupakan usaha turun-temurun di keluarganya.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tahu nggak Tribunners, ada satu kampung di Kabupaten Sukoharjo yang terkenal dengan industri jamunya?
Kampung itu berada Nguter, Sukoharjo, tepatnya di RW 7.
Ditempat itulah mayoritas masyarakat mengandalkan hidupnya dengan berjualan jamu.
Kabupaten Sukoharjo sendiri memang dikenal dengan julukan industri jamu.
Terbukti icon patung jamu gendong terpampang di kawasan lampu merah Bulakrejo saat memasuki Kabupaten Sukoharjo.
Salah satu penjual jamu gendong di Kampung Jamu, Wiwin (36) mengaku berjualan jamu merupakan usaha turun-temurun di keluarganya.
Neneknya yang kini genap berusia 80 tahun menjadi yang pertama berjualan jamu di keluarganya.
Baca juga: Perjuangan Suparmi, Bakul Jamu Sragen Naik Haji : 13 Tahun Nabung Rp 30 Ribu per Hari
Baca juga: Peringati Hari Jamu Nasional, Bupati Etik Suryani Ajak Masyarakat Minum Jamu Produk Sukoharjo
Sehingga bila ditanya berapa lama keluarganya sudah mengandalkan hidup dengan berjualan jamu, Wiwin bakal menyebut angka 75 tahun-an.
"Di kampung sini saya berjualan jamu sudah turun temurun dari keluarga, awalnya dari nenek dan mertua saya yang jualan jamu," ujar Wiwin, kepada TribunSolo.com, Sabtu (24/6/2023).
Wiwin yang merupakan penjual jamu gendong alias bakul jamu gendong masih rutin tiap pagi berjualan di Pasar Jamu Nguter, Sukoharjo.
Jamu-jamunya diracik subuh oleh Wiwin.
"Kalau meracik jamu biasanya saya pukul 04.00 WIB atau pas subuh, lalu berjualan di pasar jamu nguter pukul 06.00 hingga 10.00 WIB," ucapnya.
Jenis jamu yang dia jual pun beragam, mulai dari beras kencur, kunyit asem, daun sirih, daun pepaya, sambi loto, paitan, cabe puyang hingga temulawak.
Wiwin menambahkan, khasiat jamu tersebut juga banyak, yakni mengurangi rasa capek, gatal-gatal, juga kebugaran daya tahan tubuh.
"Jamu-jamu yang saya buat ini dari bahan rempah-rempah jadi sehat untuk tubuh manusia, bahkan pembuatan jamunya juga masih tradisional, " terangnya.
(*)
Kemarau Masih Jadi Penyebab Terbanyak Kebakaran di Sukoharjo Sepanjang Tahun 2024 |
![]() |
---|
Lagi Asyik Nonton Konser Tipe-X di Alun-alun Sukoharjo Jateng, 52 HP Penonton Dilaporkan Hilang |
![]() |
---|
Peringati Hari Sumpah Pemuda : Ratusan Pemuda di Desa Pranan Sukoharjo Jateng Bersih-bersih Sungai |
![]() |
---|
Akun Fufufafa Masih Dibicarakan Meski Gibran jadi Wapres Prabowo, Ini Kata Ketua DPD Gerindra Jateng |
![]() |
---|
Cerita Menteri Budi Santoso Semasa Sekolah di SMAN 1 Sukoharjo, Pernah Dihukum Guru Bahasa Inggris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.