Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Mahfud MD & Sandiaga Ditolak Elite PDIP, Andika Perkasa, Kuda Hitam Bacawapres Ganjar ?

Sosok Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa belakangan menjadi sorotan, terlebih di peta politik Pemilu 2024.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa
Jenderal (purn) Andika Perkasa. 

TRIBUNSOLO.COM - Sosok Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa belakangan menjadi sorotan, terlebih di peta politik Pemilu 2024.

Itu setelah Andika muncul saat puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno(GBK), Sabtu (24/6/2023).

Kemunculannya pun memunculkan sejumlah spekulasi termasuk potensi dirinya menjadi sosok bakal calon wakil presiden (bacawapres) PDIP pendamping Ganjar Pranowo.

Andai Andika benar-benar masuk dalam radar bacawapres PDIP, budayawan Erros Djarot menilai Andika bisa menjadi 'kuda hitam'.

Hal ini, kata Erros Djarot karena dua sosok calon wakil presiden yang digadang-gadang akan mendampingi Ganjar, yakni Mahfud MD dan Sandiaga Uno, mendapat penolakan dari sejumlah petinggi PDIP.

"Mahfud MD mendapat penolakan karena sikapnya serta faktor kontribusi pasokan dana dari calon cawapres," papar Erros, dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/6/2023) dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: Hadiri Bulan Bung Karno, Yaqut Masuk Radar Bacawapres PDIP? Ganjar : Semoga Ada Yang Mengusulkan

Baca juga: Sebelum Bunuh YSA, Pelaku Sempat Berikan Es Teh yang Dicampur 4 Jenis Obat, Ini Niatnya

Di sisi lain Mahfud memiliki ikatan moril kuat dengan Prabowo selaku ketua tim pemenangan Prabowo pada periode lalu.

Adapun Sandiaga Uno, mendapat penolakan dari petinggi PDIP karena kedekatannya dengan para pelaku bisnis yang kurang berempati pada penderitaan rakyat. Hal yang sangat bertentangan dengan apa yang diperjuangankan oleh Bung Karno.

"Megawati belakangan ini sangat menaruh perhatian agar di masa-masa akhir jabatannya sebagai Ketua Umum, beliau ingin tetap dikenang sebagai sosok anak biologis dan anak ideologis Bung Karno," ucap Erros.

Di tengah-tengah kebuntuan siapa sosok cawapresnya Ganjar yang pas, kata Erros, muncul figur Jenderal (Purn) Andika yang tampil sebagai kuda hitam di ‘injury time’ sebagai Cawapres alternatif dari PDIP.

"Kehadiran Andika dalam perhelatan akbar PDIP yang menggelar rangkaian penutupan Bulan Bung Karno di GBK, Senayan, konon merupakan undangan khusus dari Megawati selaku ketua umum," papar Erros.

Menurutnya, sosok Andika dengan trek rekor pribadinya, cukup memenuhi kriteria yang pernah disampaikan Guntur Soekarnoputra, kakak Megawati, kepadanya.

"Figur yang sekarang justru dibutuhkan PDIP adalah sosok yang paham dan menjiwai ajaran Bung Karno, merakyat, berwawasan luas, paham betul masalah keamanan dan pengamanan NKRI plus penguasaan terhadap peta Geo Politik nasional dan Internasional," tegas Erros.

"Dua minggu sebelum berakhir jabatannya sebagai Panglima TNI, saya sempat membicarakan masalah pencawapresan 2024 dengan Pak Jenderal ini di kantornya. Saat itu dengan rendah hati ia mawas diri akan posisinya yang kurang beredar di wilayah politik, dan bukan seorang jenderal yang memiliki partai seperti halnya SBY. Saat itu ia meminta pengertian untuk hanya berkonsentrasi menyelesaikan tugas sebagai Panglima TNI dengan baik," papar Erros.

Namun, ucap Erros, kemungkinan Jenderal (Purn) Andika menjadi 'kuda hitam' yang bakal tampil membawa tiket Cawapres sangat tergantung pada tingkat kedewasaan dan tinggi rendahnya sense of emergency para elite PDIP.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved