Berita Sukoharjo
Rencana Dinas Pendidikan Sukoharjo Atasi SMP Sepi Peminat di PPDB : Kembangkan Sekolah Unggulan
Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo menyiapkan sejumlah langkah untuk merespons sejumlah sekolah SMP yang sepi peminat saat PPDB 2023.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo menyiapkan sejumlah langkah untuk merespons sejumlah sekolah SMP yang sepi peminat saat pendaftaran peserta didik baru (PPDB) 2023.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo, Heru Indarjo mengatakan pengembangan sekolah unggulan akan dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo.
"Sekolah unggulan tersebut nantinya berbasis Nasionalis religius, harapanya nanti dari sisi agama dan nasionalis siswa mendapatkan kan ilmu lebih baik," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (3/7/2023).
Bahkan, Heru menyebut sekolah unggulan ini rencana akan diberikan di setiap satu kecamatan, satu sekolah di Kabupaten Sukoharjo.
Bukan tidak mungkin, akan ada lebih kurang 12 sekolah SMP unggulan nantinya.
Baca juga: Cerita Suraji, Antre 1 Jam Daftarkan Anak PPDB SMP di Sukoharjo, Demi Wujudkan Harapan Anak
Baca juga: Cerita Orang Tua Siswa Ikut Antre Daftar Ulang PPDB di Sukoharjo, Ngaku Lega Anak Dapat Sekolah
Adapun faktor masih adanya sekolah SMP yang sepi peminat di PPDB 2023, salah satunya karena faktor geografi.
"Misalkan di SMP pelosok atau tepatnya di pinggiran Kabupaten Sukoharjo tiap tahunya sepi peminat," katanya.
Sepi peminat tersebut, di sebabkan tempat atau lokasi SMP terlalu jauh hingga akses ke tempat sekolah tersebut sangat sulit.
Selain sepi peminat, di dapati Kuota daya tampung yang diberikan juga terlalu sedikit.
"Misalnya di SMP N 3 Bulu, dari Kuota Zonasi dan lingkungan hanya 16, lalu Afirmasi hanya ada Kuota 12, perpindahan dan anak guru 2, sedangkan untuk prestasi hanya 2, total Kuota 32," terangnya.
Faktor tersebut, sebabkan beberapa sekolahan yang berada di pelosok Sukoharjo sepi peminat.
Selain itu, Heru mengungkapkan untuk memenuhi satu kelas belajar hanya bisa menampung 32 peserta didik saja.
"Beberapa sekolahan, mungkin ada lima sekolah kalau tidak salah itu susah mendapatkan peminatnya," ujarnya.
"Mungkin letak sekolahnya, bahkan Kuota yang diberikan hingga jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak, ditambah saat ini adanya sekolah Swasta," Lanjutnya.
Heru menambahkan, kedepannya akan berikan pantauan khusus kepada beberapa sekolah yang sepi peminat.
Pasalnya, banyak siswa yang mendaftarkan di SMP Negeri namun tidak diterima lalu pindah ke Swasta hingga luar daerah.
(*)
Kemarau Masih Jadi Penyebab Terbanyak Kebakaran di Sukoharjo Sepanjang Tahun 2024 |
![]() |
---|
Lagi Asyik Nonton Konser Tipe-X di Alun-alun Sukoharjo Jateng, 52 HP Penonton Dilaporkan Hilang |
![]() |
---|
Peringati Hari Sumpah Pemuda : Ratusan Pemuda di Desa Pranan Sukoharjo Jateng Bersih-bersih Sungai |
![]() |
---|
Akun Fufufafa Masih Dibicarakan Meski Gibran jadi Wapres Prabowo, Ini Kata Ketua DPD Gerindra Jateng |
![]() |
---|
Cerita Menteri Budi Santoso Semasa Sekolah di SMAN 1 Sukoharjo, Pernah Dihukum Guru Bahasa Inggris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.