Berita Wonogiri
Warga Sambat Pelayanan Loket Disdukcapil di MPP Antre Sampai 5 Jam, Ini Penjelasan Dinas Wonogiri
Faktor libur panjang disebut juga mempengaruhi banyaknya antrean. Karenanya di awal hari kerja setelah libur panjang, banyak yang datang
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sejumlah warga mengeluhkan lamanya antrean untuk mendapatkan pelayanan administrasi penduduk di loket Disdukcapil yang dipusatkan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Nyawiji.
Diketahui, seluruh pelayanan Disdukcapil dipusatkan di MPP Nyawiji terhitung per 5 Juni 2023 lalu.
Hal itu membuat loket pelayanan disana menjadi padat sehingga pelayanan terkesan lambat.
Menanggapi hal itu, Kepala Disdukcapil Wonogiri, Herdian, mengucapkan terima kasih karena masyarakat pro aktif memberikan masukan.
Hal itu akan dijadikan untuk terus berinovasi.
Dia menjelaskan, pemusatan layanan Disdukcapil di MPP itu merupakan rekomendasi dari sejumlah pihak, seperti Bupati dan Ombudsman dengan tujuan mendekatkan layanan ke masyarakat.
"Kenapa kok antreannya crowded seperti ini? Ada banyak faktor, karena buka Senin-Jumat, kadang ya menumpuk seperti ini," ujarnya.
Faktor libur panjang menurutnya juga mempengaruhi banyaknya antrean.
Di awal hari kerja setelah libur panjang, banyak masyarakat yang datang untuk mendapatkan layanan di Disdukcapil.
Selain itu, yang menjadi kendala adalah keterbatasan blangko E-KTP. Menurut Herdian kelangkaan itu terjadi di sejumlah wilayah secara nasional.
"(Kelangkaan) ini nasional, blangko E-KTP ini kami tidak bisa cetak sendiri. Terbatas, jatah dari pusat, kami mengambil kesana kadang dapat 1.000 atau 2.000, pernah 500 juga, padahal kebutuhannya disini per bulan 5.000-an," ujarnya.
Baca juga: Keluhan Warga Wonogiri : ke MPP, Urus Layanan Administrasi Penduduk, Harus Antre 5 Jam
Dengan kelangkaan blangko itu, dia menduga masyarakat di kecamatan mencoba-coba untuk mendapatkan pelayanan di MPP, yang berpikiran bahwa stok blangko di MPP lebih banyak.
"Di Kecamatan juga ada prioritasnya, misal pindah, bansos, ubah data nikah juga. Seperti adik-adik yang baru rekam itu, kami fasilitasi dengan Identitas Kependudukan Digital maupun kami cetakkan biodata," jelasnya.
Namun yang menjadi kendala, user atau pengguna E-KTP seperti perbankan dan sejumlah instansi tidak mau apabila hanya menggunakan IKD maupun biodata.
Sehingga kelangkaan itu membuat urusan perekaman E-KTP yang harusnya selesai di kecamatan tidak berjalan.
Masyarakat kemudian mencoba-coba, barangkali stok blangko di Disdukcapil lebih banyak.
Selain itu, faktor lain yang membuat antrean di loket Disdukcapil adalah soal legalisasi.
Banyak masyarakat yang datang untuk mendapatkan legalisasi di dokumen kependudukan mereka.
Bahkan legalisasi itu tidak bisa didelegasikan ke kecamatan, harus ke Disdukcapil.
Sehingga banyak masyarakat yang berbondong-bondong mendatangi loket Disdukcapil di MPP.
"Sebenarnya kalau sudah ada barcodenya, tinggal di scan, tidak perlu legalisasi. Lagi-lagi, nyuwun sewu usernya itu yang tidak mau," kata Herdian.
Tak hanya itu, selain layanan diatas, ada juga layanan yang memerlukan waktu lama dan sulit seperti akta kematian untuk layanan agraria.
"Yang meninggal padahal sudah puluhan tahun, kami harus melihat dokumen-dokumennya. Itu butuh analisa dan sebagainya, perlu waktu lama," kata dia.
Soal membatasi antrean dalam sehari, menurut Herdian itu menjadi serba salah.
Sebab tak mungkin menolak permohonan dari masyarakat. Pihaknya akan terus berinovasi untuk mengatasi masalah itu.
"Biasanya crowded itu di hari Senin-Selasa, ini sudah agak longgar. Kami sudah memfasilitasi loket online, tapi masyarakat tidak marem ya kadang-kadang," ujarnya.(*)
Antre 5 Jam
Sejumlah warga mengeluhkan lamanya antrean untuk mendapatkan pelayanan administrasi penduduk di loket Disdukcapil yang dipusatkan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Nyawiji.
Diketahui, seluruh pelayanan Disdukcapil dipusatkan di MPP Nyawiji terhitung per 5 Juni 2023 lalu.
Hal itu membuat loket pelayanan disana menjadi padat sehingga pelayanan terkesan lambat.
Salah satunya diungkapkan oleh Putri (25) warga Kecamatan Jatiroto.
Baca juga: Imbauan BPBD Wonogiri, Warga Diminta Waspada Gempa Bumi : Utamakan Menyelamatkan Diri Dulu
Dia mengaku datang ke loket Disdukcapil Wonogiri di MPP untuk mengubah data kependudukan pada Selasa (4/7/2023).
"Kemarin datang jam 10.00 WIB, dapat nomor 70-an," jelas dia, Rabu (5/7/2023).
"Saat itu antrean baru 20-an. Akhirnya bisa maju sekitar jam 15.00 WIB," tambahnya.
Menurutnya, ada sejumlah warga lain yang protes karena lama menunggu antrean.
Bahkan ada sejumlah warga yang sudah mengantre namun belum sempat dilayani, karena jam pelayanan sudah selesai.
Baca juga: Wonogiri Terdampak Gempa Bantul, Ganjar Turun Cek Renovasi Rumah & Sekolah : APBD Siap Dikucurkan
Dia menyarankan, agar dinas terkait membatasi antrean dalam sehari.
Dengan artian dinas memperkirakan berapa waktu yang diperlukan untuk melayani satu warga, sehingga disesuaikan dengan jam layanan.
"Kemarin juga banyak yang rekam KTP disana, alasannya di Kecamatan blangkonya habis," ujarnya.
Pantauan lapangan TribunSolo.com di lapangan, memang antrean di loket Disdukcapil.
Adapun layanan administrasi kependudukan yang diajukan warga seperti perekaman E-KTP, legalisasi data, ubah data penduduk dan sebagainya.
(*)
Bangga! Wonogiri Juara Pertama Nasional Kepatuhan Penyelenggaraan Penilaian Publik dari Ombudsman |
![]() |
---|
Mobil Carry Terjun Bebas ke Rumah Warga di Wonogiri Disebut Janggal, Kades Bantah terkait Hal Mistis |
![]() |
---|
Kronologi Mobil Carry Terjun ke Rumah Warga Wonogiri Jateng, Sempat Mogok |
![]() |
---|
Insiden Mobil Carry Terjun Timpa Rumah Warga di Wonogiri, Kades Sebut Baru Pertama: Saya Heran |
![]() |
---|
Kejadian Mobil Carry Terjun Bebas ke Rumah Warga di Wonogiri Disebut Janggal, Bisa Lewati Pepohonan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.