Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkades Klaten

Kisah Kades Terpilih Desa Gedaren Klaten, Mantan Penjual Ciu, Sebut untuk Cukupi Biaya Pendidikan

Nama Udin Diantara (54) menjadi sosok kades terpilih di Desa Gedaren. Dia mengungkap bahwa dirinya di masa lalu adalah seorang penjual ciu.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Udin Diantara Cakades yang menang dalam pilkades Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sosok Kepala Desa (Kades) terpilih Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten bernama Udin Diantara (54) terbuka dengan masyarakat. 

Dia tidak menutupi fakta masa lalunya yang berjualan miras jenis ciu. 

Saat kampanye di Pilkades Serentak Klaten, hal itu dia sampaikan pada pemilihnya. 

Udin berjualan ciu untuk membiayai pendidikannya. 

"Dulu saya usaha miras (ciu), untuk biaya pendidikan saat itu," ujar Udin kepada TribunSolo.com.

Ia sendiri sempat mendapat tentangan dari keluarga besar karena pilihannya menjual miras, namun ia tetap menjualnya demi membayar uang menempuh pendidikan.

"Sempat protes keluarga, dibilangin jangan bikin malu keluarga. Ditanyain butuh berapa saya tidak mau, saya pilih pakai kaki sendiri," paparnya.

Ia berjualan miras kurang lebih selama 4 tahun, setelah pendidikannya selesai ia menutup usaha tersebut.

Udin sendiri selesai menempuh pendidikan S1 dan S2 di bidang hukum.

Saat berkampanye pun, ia juga mengungkapkan diri ke masyarakat ia bukan dari latar belakang orang baik.

"Saat kampanye saya juga selalu bilang, mohon maaf bapak saya hadir dari orang tidak baik. Saya terangkan saya (mantan) penjual miras," paparnya.

Baca juga: Pilkades Gedaren Klaten Usai, Udin & Ifnu Pulang Bareng, Jalan Kaki 250 Meter dan Saling Rangkul

Udin juga membiarkan warga memilih sesuai keinginan masing-masing, karena sekarang masyarakat sudah cerdas dalam memilih.

Ia sendiri maju pilkades karena desakan warga, dikarenakan orang tuanya sebelumnya juga pernah menjadi kepala desa setempat.

"Orang tua pernah juga menjabat kepala desa, tapi saya tidak tertarik. Sampai orang tua angkat datangi saya minta saya maju, akhirnya saya meng iya kan," ungkapnya.

Udin sendiri mengiyakan permintaan maju dalam pilkades Gedaren, namun ia juga memiliki syarat yakni tanah bengkok bagiannya dikembalikan lagi ke masyarakat.

"Kalau dulu orang tua saya 15 patok sawah untuk pribadi dan 5 patok untuk masyarakat, sekarang saya ganti. Saya hanya 5 patok saja, 15 patok lain untuk masyarakat," paparnya.

Baginya hal tersebut masuk ke dalam kontrak politiknya, dan ia hanya dari pekerjaannya sebagai pengacara.

Sebelumya, usai penghitungan suara pilkades selesai Udin Diantara diketahui unggul suara dalam pilkades merangkul lawannya yakni Ifnu Prastowo.

Ia juga turut mengantar kepulangan lawannya sambil diiringi pendukung dan masyarakat Desa Gedaren menuju kediaman sang rival yang tidak jauh dari Balai Desa. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved