Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Sego Wiwit, Kuliner Khas Klaten yang Sarat Makna : Makanan Penghormatan untuk Dewi Sri
Masih ada banyak kuliner legendaris Klaten yang eksis sampai saat ini, salah satunya adalah Sego Wiwit.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten Jawa Tengah tidak hanya terkenal dengan kuliner sop ayam atau sotonya saja.
Masih ada banyak kuliner legendaris Klaten yang eksis sampai saat ini, salah satunya adalah Sego Wiwit.
Sego Wiwit, sajian khas Jawa yang dulunya hanya hadir dalam ritual panen padi, kini menjelma menjadi menu favorit pencinta kuliner tradisional, khususnya di Klaten.
Baca juga: Sejarah Pecel Solo yang jadi Menu Favorit Sarapan: Dulu Makanan Raja, Sambalnya Wijen Bukan Kacang
Asal Usul Sego Wiwit
Sego Wiwit berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa: “sego” berarti nasi, dan “wiwit” berarti permulaan.
Sesuai namanya, sajian ini disuguhkan dalam ritual wiwitan, yakni tradisi syukuran para petani saat memulai musim tanam atau memanen padi.
Tradisi ini menjadi bentuk penghormatan kepada Dewi Sri, dewi pelindung tanaman dalam kepercayaan masyarakat Jawa, agar hasil panen melimpah, subur, dan terhindar dari hama.
Isi dan Cita Rasa Sego Wiwit
Sego Wiwit disajikan di atas tampah (nampan bambu lebar) yang dilapisi daun pisang, memperkuat kesan tradisional dan alami.
Komposisi sego wiwit bisa berbeda-beda, namun umumnya terdiri dari:
- Nasi uduk atau nasi putih
- Ayam panggang sederhana (dibakar dengan bumbu garam, bawang putih, dan ketumbar)
- Urap sayur
- Telur rebus
- Ikan asin
- Sambal gepeng khas (terbuat dari kacang tholo atau kedelai)
Yang membedakan sego wiwit dengan menu syukuran lain adalah penggunaan bumbu sederhana pada ayam dan sambal gepeng yang wajib menggunakan bahan kacang khas lokal.
Rasa smoky dari ayam panggang dan gurihnya sambal kacang menjadikan sego wiwit begitu nikmat dan membumi.
Baca juga: Sejarah Rica Mentok Mbah Modin Karanganyar, Ternyata Resepnya Dipelajari Secara Otodidak
Dari Tradisi ke Tren Kuliner
Dahulu, Sego Wiwit tidak dijual di warung.
Makanan ini hanya muncul saat ritual wiwitan, disajikan secara komunal, dan dimakan bersama warga usai upacara.
Sejarah Pecel Solo yang jadi Menu Favorit Sarapan: Dulu Makanan Raja, Sambalnya Wijen Bukan Kacang |
![]() |
---|
Sejarah Rica Mentok Mbah Modin Karanganyar, Ternyata Resepnya Dipelajari Secara Otodidak |
![]() |
---|
Sejarah Sawut, Kuliner Legendaris Solo Raya yang Terbuat dari Singkong, Asal-usul Namanya Unik |
![]() |
---|
Sejarah Bakmi Toprak, Kuliner Legendaris Solo Perpaduan Budaya Jawa, Eropa, dan Tionghoa |
![]() |
---|
Sejarah Timus, Jajanan Tradisional dan Legendaris di Solo Raya, Penyelamat di Masa Penjajahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.