Berita Sragen
Imbas Bentrok di Sragen, Polisi Perketat Izin Gelaran Acara Pengesahan Warga Baru Perguruan Silat
Pengesahan warga baru perguruan silat di Sragen kini bakal diperketat. Hal ini lantaran buntut bentrok pesilat di sragen beberapa waktu lalu.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Polisi akan memperketat acara pengesahan warga baru perguruan silat imbas bentrokan yang terjadi di Terminal Lama, Minggu (9/7/2023) lalu.
Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengatakan, kejadian bentrokan tersebut menjadi perhatian khusus Polres Sragen.
Mengingat menjelang 1 sura atau 1 Muharram, perguruan silat banyak yang menggelar acara pengesahan warga baru.
"Dan tentunya kejadian kemarin menjadi evaluasi, evaluasi terhadap pengeluaran yang sifatnya seremonial, pengesahan ataupun lain sebagainya," katanya kepada TribunSolo.com.
"Karena menjelang satu sura atau satu Muharram ini aktivitas perguruan juga banyak, sehingga ini menjadi bahan kami untuk evaluasi," tambahnya.
Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali, maka pihaknya akan meminta perguruan silat untuk memaparkan acara yang akan digelar.
"Ya tetap antisipasinya personel pengamanan tetap kita gelar, kemudian kita juga setiap panitia manti yang akan menggelar acara itu kita minta paparan," jelasnya.
Baca juga: Komunitas Alumni Perguruan Tinggi Dukung Ganjar, Janjikan 80 Persen Suara di Solo Raya
"Sebenarnya konsepnya seperti apa, tempat yang disiapkan apakah sesuai kapasitas, terus bagaimana titik kerawanannya, itu akan kita assasment dan kita akan memberikan assesment, kita akan beri saran dan masukan," imbuhnya.
Pihaknya pun tak segan untuk tidak memberikan izin apabila acara yang digelar terlalu beresiko membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga akan menyarankan untuk mengganti metode pengesahan apabila diperlukan.
"Manakala terlalu beresiko terkait dengan dampak kondusivitas maka tidak menutup kemungkinan kita tidak akan berikan izin," tegas AKBP Piter.
"Ataupun misalnya kita batasi dengan konsep metode yang lain, misal digelar dengan daring atau segala macam," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Pencak Silat Sragen, Heru Agus Santoso mengatakan ia mengimbau kepada perguruan silat untuk tidak menggelar konvoi usai acara selesai.
"Semuanya, seluruh perguruan untuk memegang komitmen untuk menjaga kondusivitas Sragen, kan tiap rapat sudah komitmen," ujarnya.
"Dalam menjaga guyup rukun, tetap kondusif, tidak ada insiden apapun, diharapkan semua perguruan yang ada untuk tidak ada konvoi," pungkasnya. (*)
| Modus Wanita Lulusan SMA Asal Sragen Jadi Dokter Gadungan di Bantul: Tipu Korban hingga Rp 538 Juta |
|
|---|
| Seorang Warga Sragen Nekat Jadi Dokter Gadungan di Bantul: Pasien Divonis HIV, Raup Setengah Miliar |
|
|---|
| Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
|
|---|
| Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
|
|---|
| Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.