Raja Keraton Solo Meninggal Dunia

Mobil Terobos Iring-iringan Jenazah Raja Solo PB XIII, Disoraki Warga di Simpang Gading

Ada insiden mobil menerobos iring-iringan jenazah Raja Keraton Solo. Namun, mobil tersebut kemudian diminta putar balik.

TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
MENEROBOS. Insiden mobil masuk jalur pemberangkatan jenazah Pakubuwono XIII dari Keraton Surakarta Hadiningrat ke Loji Gandrung, Rabu (5/11/2025). Petugas meminta untuk putar balik. 

Ringkasan Berita:
  • Di tengah iring-iringan jenazah Raja Keraton Solo PB XIII menuju Loji Gandrung, sempat terjadi insiden mobil melintas di simpang empat Gading, Rabu (5/11/2025).
  • Mobil berwarna silver itu datang dari arah barat dan diminta petugas untuk memutar balik setelah sempat disoraki warga.
  • Meski menimbulkan perhatian, kejadian tersebut tidak menyebabkan kerugian materi maupun korban jiwa.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di tengah proses iring-iringan jenazah dari Keraton Surakarta Hadiningrat menuju Loji Gandrung, Kota Solo, sempat terjadi insiden.

Sebuah mobil tiba-tiba melintas di simpang empat Gading saat prosesi berlangsung, sekitar pukul 09.00 WIB.

Mobil berwarna silver itu datang dari arah barat menuju simpang empat Gading, ketika warga masih ramai menyaksikan iring-iringan.

Petugas kemudian meminta pengemudi mobil untuk memutar balik kendaraannya.

Dalam proses itu, mobil sempat disoraki warga.

Meski begitu, insiden tersebut tidak menimbulkan kerugian materi maupun korban jiwa.

SAKRAL. Suasana jelang pemakaman Raja Solo PB XIII pada Rabu (5/11/2025). Gending Monggangan yang merupakan salah satu Gending sakral yang diciptakan sejak masa kerajaan Jenggala yang merupakan pecahan dari kerajaan Singosari.
SAKRAL. Suasana jelang pemakaman Raja Solo PB XIII pada Rabu (5/11/2025). Gending Monggangan yang merupakan salah satu Gending sakral yang diciptakan sejak masa kerajaan Jenggala yang merupakan pecahan dari kerajaan Singosari. (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Tangis Pecah

Tangis Putra Dalem KGPH Hangabehi pecah saat jenazah ayahnya Sinuhun Pakubuwono XIII dinaikkan ke kereta kencana pembawa jenazah di Bangsal Magangan, Keraton Solo, Rabu (5/11/2025).

KGPH Hangabehi bahkan sampai tak kuat menahan tubuhnya hingga hampir jatuh.

Beruntung sejumlah petugas TNI menahan tubuhnya agar tidak jatuh.

Setelah itu ia pun dibawa ke sebuah ruangan untuk bisa menenangkan diri.

Isak tangis telah mewarnai prosesi adat pemakaman sinuhun dari mulai Brobosan hingga pemberangkatan jenazah.

Baca juga: Pemakaman Raja Solo PB XIII: Tak Ada Prosesi Khusus di Loji Gandrung

Tak terkecuali istri sinuhun yang merupakan Garwa Dalem Prameswari GKR Pakubuwono XIII.

Putra Putri Dalem juga ikut tak kuasa menahan tangis mulai dari GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, GRAy Devi Lelyana Dewi, GRay Dewi Ratih Widyasari, KGPH Mangkubumi (KGPH Hangabehi), dan GRAy Putri Purnaningrum.

Prosesi Brobosan menjadi salah satu prosesi penting yang dilakukan oleh para kerabat dan sentono dalem.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved