Breaking News

Viral

Nasib Siswi yang Ceritakan Dugaan Pungli di SMKN 1 Sale ke Ganjar, Kini Dapat Pendampingan Khusus

Nasib siswi SMKN 1 Sale yang viral usai tak sengaja mengadukan dugaan pungutan liar (pungli) di sekolahnya terungkap.

(Instagram @ganjar_pranowo)
Ganjar kaget dicurhati siswa SMKN 1 Sale rembang ada pungli berkedok infaq di sekolah. 

TRIBUNSOLO.COM - Nasib siswi SMKN 1 Sale yang viral usai tak sengaja mengadukan dugaan pungutan liar (pungli) di sekolahnya terungkap.

Diketahui sebelumnya siswa tersebut, hadir dalam acara seminar nasional di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023) lalu.

Baca juga: Curhat Kepala SMKN 1 Sale Dicopot Ganjar Perkara Infak: Padahal Ide Komite Sekolah Musala

Terungkap kini siswi tersebut mendapat pendampingan khusus.

Dikutip dari TribunJateng, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Uswatun Hasahan mengatakan, pendampingan khusus itu untuk menghindari siswi tersebut mendapat perundungan dari berbagai pihak.

Hal ini dikarenakan saat ini Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sale, Widodo, dibebastugaskan.

Pihaknya memastikan siswi  yang tak disebutkan namanya itu dalam keadaan nyaman dan bisa beraktivitas seperti biasa.

 “Terkait siswa yang ditanyai Gubernur, saat itu juga kami langsung minta dilakukan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan,” kata Uswatun, senin (11/7/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

"Dan harus dijamin siswa tersebut nyaman dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa sesuai kapasitasnya sebagai peserta didik, tanpa intervensi dari pihak manapun," lanjutnya.

Curhat Kepala SMKN 1 Sale Dicopot Ganjar Perkara Infak: Padahal Ide Komite Sekolah Musala

Usai kejadian tersebut Kepala SMKN 1 Sale, Widodo dibebastugaskan dari jabatannya, dan kini ditugaskan ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng.

Dikutip dari Kompas.com, menanggapi hal tersebut Widodo secara terbuka merespons persoalan tersebut dan menjelaskan kondisi yang menyasar padanya terkait dengan adanya dugaan pungli bermodus infak itu.

Widodo mengatakan infak tersebut merupakan inisiatif dirinya dan pihak komite karena belum adanya tempat ibadah di sekolahan tersebut.

"SMK Sale dari total 550 siswa kan belum punya sarana tempat ibadah Mushala dan itu inisiatif saya dengan komite mengumpulkan wali-wali murid dan kita ceritakan semenjak awal sampai 2022 itu belum punya Mushala, jadi saat Shalat Dhuhur dan Ashar itu kita masih dompleng di SMP," ucap Widodo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

"Terus ditawarkan ke wali murid untuk membahas Mushala itu dan ternyata mereka responsnya bagus, tapi dengan aturan yang ada kan bertentangan, cuman komite melihat kondisi ril di lapangan memberanikan diri," imbuh dia.

Baca juga: Kaesang Pakai Kaus Ganjar Pranowo, Pengamat Politik Sebut Kode Setia kepada PDIP di Pilpres 2024

Lebih lanjut, Widodo menjelaskan infak senilai Rp 300.000 tersebut bukan merupakan uang gedung tetapi uang untuk pembangunan Mushala.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved