Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Jika Jadi Cawapres Anies, AHY Pertanyakan Sikap Parpol Koalisi Perubahan : Apa Ada yang Ingin Pergi?

Ketiga partai di Koalisi Perubahan sudah memberikan mandat penuh kepada Anies Baswedan selaku calon presiden.

Istimewa
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat beberapa kali datang ke Solo 

TRIBUNSOLO.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mempertanyakan sikap partai lain yang tergabung dalam Koalisi Perubahan jika dirinya ditunjuk sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.

Pertanyaan itu dilontarkan karena berkali-kali muncul pertanyaan bagaimana sikap Demokrat jika AHY tak jadi cawapres.

AHY mengaku tidak mempersoalkan lebih jauh jika dirinya tidak terpilih menjadi cawapres.

"Jadi selama ini pertanyaannya menurut saya separuh benar atau separuh lengkap kalau AHY enggak jadi cawapres gimana Demokrat? Dibalik kalau mas Anies menetapkan mas AHY sebagai cawapres apakah ada yang ingin pergi?" Kata AHY saat jumpa pers di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Jumat (14/7/2023) malam

AHY mengatakan sejatinya keseluruhan partai di Koalisi Perubahan baik Partai Demokrat, NasDem dan PKS sudah menyepakati kerja sama politik untuk Pilpres 2024.

Kata dia, ada beberapa kriteria yang sudah disepakati soal sosok cawapres oleh ketiga partai itu.

Sementara, ketiga partai di Koalisi Perubahan sudah memberikan mandat penuh kepada Anies Baswedan selaku calon presiden.

Baca juga: AHY Singgung Cawe-cawe Presiden Jokowi di Pilpres 2024 : Jangan Sampai Ada Prahara Seperti 1998

"Di situ tegas jelas mengatakan bahwa untuk urusan cawapres diserahkan kepada capres ada syarat 1,2,3,4,5 inilah kriteria cawapres yang diharapkan bisa dampingi capres pada pemilu nanti," ujarnya.

Meski demikian, AHY mengakui kalau Koalisi Perubahan saat ini tidak memiliki sumber daya berlebih.

Sehingga, kata AHY, saat ini hanyalah waktu menjadi hal paling penting bagi KPP.

AHY mengibaratkan kondisi dengan Indonesia saat melawan penjajah. AHY mengatakan, saat itu Indonesia tidak punya sumber daya berlebih, tetapi masih bisa menang karena memanfaatkan waktu.

"Di sinilah saya mengatakan waktu itu menjadi sangat penting itulah dari awal kami menyarankan kami memberikan masukan agar ayo apalagi yang ditunggu? Kami siap mari kita songsong bersama perubahan ini," tukas dia.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved