Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Berita Solo

Simpang Joglo Ditutup, Jalan Kampung Jadi Macet, Warung Makan Keluhkan Polusi

Jalan alternatif di Sadon, RT 6 RW 7, Sawahan, Ngemplak, Boyolali ramai. Ini imbas dari penutupan simpang Joglo.

|
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Suasana jalan alternatif di Sadon, RT 6 RW 7, Sawahan, Ngemplak, Boyolali. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah satu jalan kampung yang menyeberangi rel kereta di Sadon, RT 6 RW 7, Sawahan, Ngemplak, Boyolali kini menjadi jalan alternatif setelah Simpang Joglo ditutup.

Padatnya arus lalu lintas membuat warung milik Jumi (72) jadi sepi pembeli.

"Jualan soto, sop, sayur. Ya sepi karena debu. Nggak seperti biasanya," tuturnya saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (16/7/2023).

Sejak pagi jalan di depan warungnya telah ramai dipadati kendaraan roda dua maupun roda empat.

Debu yang beterbangan membuat warga yang lewat enggan untuk mampir.

"Banyak yang nggak beli sini. Paling ada karyawan es teh, kopi," jelasnya.

Sebelumnya ia bisa mengantongi omset Rp 200 ribu per hari.

Kini setelah jadi jalan alternatif ia tak sampai mengantongi Rp 50 ribu.

Baca juga: Kondisi Lalu Lintas di Perempatan Busukan Solo Setelah Penutupan Simpang Joglo, Ramai LancarĀ 

"Sebelumnya ramai lumayan. Kecil-kecilan ya 200. Sekarang 50 ndak ada," terangnya.

Ia mengaku terganggu dengan pengalihan arus ini.

"Lebih ramai dari biasanya. Soalnya Joglo ditutup. Ya terganggu," ungkapnya.

Namun, ia pun memahami ini menjadi jalan alternatif yang diandalkan.

"Soalnya keadaannya cuma satu ini. Tidak bisa kemana-mana," jelasnya.

Rata-rata pengendara berasal dari Solo ke arah Gemolong atau sebaliknya.

"Ada yang ke Gemolong. Ke Solo bisa," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved