Tradisi Udik-udik Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran: Boleh Dibelanjakan, Boleh Disimpan, Nambah Rezeki

Salah satunya di Pura Mangkunegaran, Selasa (18/7/2023) malam.

Rebutan air kembang bekas jamasan pusaka dan udik-udik usai acara Kirab 1 Suro di Pura Mangkunegaran menjadi perhatian tersendiri.

Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat mengatakan bahwa rebutan kembang memiliki makna bagi-bagi rezeki.

"Maknanya mencari berkah," ujar Lilik saat ditemui usai acara.

Baca juga: Tradisi Malam 1 Suro di Lereng Merapi : Sedekah Bumi, 10 Orang ke Pasar Bubrah, Larung Kepala Kerbau

Namun demikian, Lilik memastikan bahwa air bunga yang menjadi rebutan masyarakat bukan bekas untuk memandikan pusaka.

Pihak Pura Mangkunegaran disebut Lilik sangat berhati-hati dalam membagikan barang karena bisa berbahaya bagi masyarakat.

"Itu kalau di sini bukan air bekas jamasan tapi kalau air bekas jamasan kita keluarkan dulu," ucap Lilik.

"Karena kalau air bekas jamasan bahayanya beracun, kan itu senjata itu pakai sesuatu," sambungnya.

Selain itu, Lilik mengatakan bahwa air itu berasal dari sumber di lingkungan Puro Mangkunegaran.

Baca juga: Tradisi Malam Satu Suro di Boyolali, Masyarakat Selo Gelar Larungan Kepala Kerbau ke Puncak Merapi

"Dari sumber mata air di sini sendiri," terang dia.

"Air dikumpulin terus ditaburi bunga dan didoakan," imbuhnya.

Adapun kirab Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran juga menunjukkan sejumlah pusaka yang dimiliki oleh Puro Mangkunegaran berupa tiga tombak dan satu kotak pusaka yang tidak boleh disebutkan namanya.

"Ada empat pusaka, tiga tombak tapi tidak boleh di sebut," pungkas dia.

Antusiasme masyarakat dan peserta acara malam 1 Suro kali ini diakui Lilik lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

(*)