Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Katolik Kelas 5 SD Halaman 113 Kurikulum Merdeka: Kisah Yesus

Berikut kunci jawaban Pendidikan Agama Katolik kelas 5 SD Kurikulum Merdeka halaman 113. Bab tentang Yesus

Penulis: Tribun Network | Editor: Mardon Widiyanto
Tangkapan layar Buku Pendidikan Agama Katolik Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka Halaman 113
Kunci jawaban Pendidikan Agama Katolik kelas 5 SD Kurikulum Merdeka halaman 113 Bab 3: Ayo Kita Dalami. 

Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia.

Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua- tua, dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah."

Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"

Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah."

Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.

Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.

Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: "Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku."

Yesus Di Hadapan Pilatus

(Matius 27:11-26)

Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?"

Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."

Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun.

Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"

Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved