Berita Sukoharjo
Wayang Kertas Wondertex di Pinggir Jalan Sukoharjo 'Mendunia', Pembelinya dari Myanmar Hingga Cina
Wayang kertas itu dijual juga secara online, hingga mendapatkan orderan dari Myanmar dan Cina
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Di tengah keramaian jalan Wirun, Mojolaban ada perjuangan seorang seniman jalanan yang menawarkan keindahan wayang kertas Wondertex.
Ia adalah Seno Prasetyo penjual wayang kertas berusia 50 tahun warga Dukuh Wirun, Mojolaban Sukoharjo.
Pantauan TribunSolo.com, Seno jadi satu-satunya penjual wayang kertas Wondertex di area tersebut.
Meskipun bersaing dengan pasar modern, semangatnya tidak pernah pudar untuk menjual wayang kertas.
"Saya sudah berjualan di area sini sekira 5 tahun, tetapi pembuatan wayang kertas ini sejak tahun 1965," ujarnya, kepada TribunSolo.com, Selasa (1/8/2023).
Berdasarkan penelusuran TribunSolo.com, Seno merupakan anak dari perajin wayang kertas yang terkenal di Kabupaten Sukoharjo.
Perajin tersebut yakni, Mbah Brambang yang kini usianya mencapai 87 tahun.
Baca juga: Tempuh 7 Kilometer, Guru di Boyolali Jalan hingga Sukoharjo, Tunaikan Nazar Diangkat Jadi P3K
Baca juga: Kecelakaan Simpang Bedingin Sukoharjo : Vixion vs Vario, 4 Orang Dibawa ke RS, Ada Yang Patah Tulang
Seno, bercerita wayang kertas yang ia jual di pinggiran jalan Wirun, Mojolaban, Sukoharjo merupakan produk mancanegara.
"Penjualan saya melalui lapak dan online. Kalau ditanya penjualan, sudah mencakup mancanegara, salah satunya negara Myanmar dan Cina," terangnya.
Bahkan, di kancah dalam negeri Seno mengaku banyak pesanan dari Surabaya, Jakarta, Sumatra dan Kalimantan.
Ia menjual wayang kertas di banderol dengan harga Rp 80 - Rp 150 Ribu.
Namun, perjalanan hidup Seno tidak selalu mulus. Ia menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan kesulitan memasarkan produknya.
"Salah satu tantangannya itu saat pandemi Covid 19, benar-benar sepi. Sampai saya menjual barang yang saya punya, dan sempat vakum selama satu bulan," ucap Seno, Selasa (1/8/2023).
Meski demikian, ia tetap tegar dan tidak menyerah. Semangatnya dalam menjaga seni tradisional ini berfungsi sebagai inspirasi bagi warga sekitar.
(*)
Kemarau Masih Jadi Penyebab Terbanyak Kebakaran di Sukoharjo Sepanjang Tahun 2024 |
![]() |
---|
Lagi Asyik Nonton Konser Tipe-X di Alun-alun Sukoharjo Jateng, 52 HP Penonton Dilaporkan Hilang |
![]() |
---|
Peringati Hari Sumpah Pemuda : Ratusan Pemuda di Desa Pranan Sukoharjo Jateng Bersih-bersih Sungai |
![]() |
---|
Akun Fufufafa Masih Dibicarakan Meski Gibran jadi Wapres Prabowo, Ini Kata Ketua DPD Gerindra Jateng |
![]() |
---|
Cerita Menteri Budi Santoso Semasa Sekolah di SMAN 1 Sukoharjo, Pernah Dihukum Guru Bahasa Inggris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.