Berita Boyolali
Embun Beku Muncul di Gunung Merbabu, Suhunya di Bawah 5 Derajat
Eembun beku muncul di Gunung Merbabu, tapi tidak semua wilayah terjadi fenomena ini. Hal ini sudah biasa terjadi di Gunung Merbabu.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO. COM, BOYOLALI - Fenomena embun membeku terjadi di Gunung Merbabu.
Tepatnya di pos 3 jalur pendakian gunung Merbabu via Suwanting, di Kabupaten Magelang.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Nurpana Sulaksono, embun beku ini disebabkan kabut yang menempel pada dedaunan, dan tumbuhan yang ada di gunung Merbabu.
Kabut yang menempel itu kemudian menjadi beku karena pengaruh suhu disekitarnya.
"Kalau itu, mungkin ya dimungkinkan 0-5 derajat. Kalau udah embun itu sudah di bawah 5 derajat," katanya.
Embun beku ini hanya terjadi malam dini hari menjelang pagi.
"Kemudian nanti siang, (embun beku) sudah mulai mencair," tambahnya.
Dia menyebut tak semuanya wilayah gunung Merbabu terjadi fenomena embun beku ini.
Hanya wilayah tertentu dengan suhu rendah yang terjadi fenomena itu.
Seperti di daerah antara gunung Merapi -Merbabu.
Baca juga: Mbah Brambang, Kakek 87 Tahun Perajin Wayang Kertas Wondertex di Sukoharjo, Pembeli dari Mancanegara
"Kejadian (embun beku) ini kemudian tidak semuanya. Karena tergantung dari suhu sekitar. Jadi berbeda dengan yang wilayah Ampel (Boyolali), yang cenderung kena matahari langsung. Kalau yang di wilayah Suwanting (Magelang), Selo (Boyolali) ini kan memang yang di area-area tangkapan awan," katanya.
Kemunculan embun beku ini dipengaruhi oleh suhu di sekitarnya, sehingga belum tentu semua wilayah di kawasan puncak merbabu, bisa muncul embun beku.
Dia menyebut embun beku ini bukan fenomena yang baru di gunung Merbabu.
Dalam catatan sejarah gunung Merbabu, sejak zaman kolonial Belanda, fenomena embun beku ini sudah ada.
"Dalam satu tulisan masa lalu jaman Belanda itu, sudah dijumpai embun beku di gunung Merbabu," terang.
Embun beku ini biasa terjadi saat puncak musim kemarau.
Dimana, saat siang hari suhu tinggi, namun saat malam hari suhunya menjadi rendah.
"Seperti saat ini. Bulan Agustus, September. Pas musim dingin. Tapi kalau musim penghujan itu kandungan airnya banyak, dia (kabut ) akan mencair, tidak akan menjadi embun," tambahnya
Meski terjadi fenomena ini, namun Merbabu masih aman untuk kegiatan pendakian.
Sebab, pendaki dibekali dengan alat-alat pendakian yang bisa menghangatkan tubuh.
"Karena pendaki dilengkapi dengan tenda. (Karena aktivitas perjalanan ) Suhu tubuhnya juga tinggi. Insyaallah aman kalau untuk pendaki," pungkasnya. (*)
ALASAN Sopir Pikap Divonis 8 Bulan Bui Pasca Buat Petani Tewas Terlempar di Boyolali, Dianggap Lalai |
![]() |
---|
Sopir dalam Insiden Laka Mobil Pikap Sayur di Selo Boyolali Divonis 8 Bulan Penjara |
![]() |
---|
3 Fakta Menghitamnya Sungai di Sambi Boyolali, Pelaku Pembuang Limbah yang Cemari Diminta Bertobat |
![]() |
---|
Diduga Tercemar Limbah, Sungai di Sambi Boyolali Keruh Hitam dan Berbau |
![]() |
---|
Warga di Dua Desa Boyolali Resah, Sungai yang Biasa Mereka Gunakan Tercemar Limbah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.