Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penangkapan Terduga Teroris di Sukoharjo

KESAKSIAN Warga soal Terduga Teroris di Baki Sukoharjo : Tertutup Tapi Dikenal Baik, Banyak Teman

Meski tertutup dan tidak pernah aktif di lingkungan masyarakat, menurut pemilik kontrakan AG tinggal, AG merupakan sosok yang baik

TribunSolo.com/Anang Maruf
Penggeledahan rumah terduga teroris di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo.  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sosok AG, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror, dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Berdasarkan penilaian dari warga, AG tidak pernah aktif di lingkungan masyarakat.

Meskipun tertutup, AG ternyata dikenal sebagai sosok baik.

Hanya saja, warga sekitar tidak pernah mengetahui kegiatan AG di luar tempat tinggalnya.

"Ya sebetulnya orangnya baik, cuman kerja-kerja seperti ini saya nggak tahu, memang kegiatannya agak tertutup," ujar Joko Mulyono, pemilik kontrakan, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Geledah Rumah Terduga Teroris di Baki Sukoharjo, Densus 88 Bawa Laptop hingga Kotak Amal

Menurut Joko, selama 3 tahun mengontrak di tempatnya, AG tidak pernah mempunyai masalah.

Joko sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti pekerjaan AG.

Sepengetahuannya, AG selama ini bekerja serabutan dan sering mengajak teman-temannya kerumah.

"Soalnya teman-temannya itu banyak, kalau datang kesini diajak. Ya masalah pekerjaan atau apa saya ga tau," tandasnya. 

Tanpa Perlawanan

Densus 88 Anti Teror menangkap terduga teroris berinisial AG di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo

Ketua RT Setempat, Tri Ngadiyo mengatakan, Densus melakukan penangkapan pada pelaku pukul 14.00 WIB. 

Terduga teroris ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya. 

"Dia (terduga teroris) tidak ada perlawanan," kata Ngadiyo pada TribunSolo.com, Kamis (3/8/2023). 

AG diketahui mengontrak di rumah tersebut bersama istri dan anaknya. 

Satu Jam Penggeledahan

Densus 88 Anti Teror kembali melakukan penggeledahan rumah terduga teroris di Sukoharjo

Setelah menggeledah rumah di kawasan Cemani, kini giliran rumah terduga teroris di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo

Itu tepatnya di Jalan Kemandoran RT 1 RW 7, Desa setempat. 

Terduga teroris berinisial AG. 

Penggeledahan dilakukan pada pukul 17.00-18.00 WIB, Kamis (3/8/2023). 

Pantauan TribunSolo.com, penggeledahan rumah tersebut berjalan kondusif.

Baca juga: BREAKING NEWS: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Baki Sukoharjo, Rumah Digeledah 1 Jam

Keluarga terduga kooperatif pada petugas yang datang. 

"Kedatangan tim Densus 88 tadi sangat baik, tidak ada perlawanan apapun dari pihak terduga," ujar Ketua RT setempat, Tri Ngadiyo.

Densus melakukan penggeledahan selama satu jam. 

Ada barang bukti yang diamankan yakni HP hingga Kotak Amal. 

AG juga termasuk dalam jaringan Agus Sujatno atau Agus Muslim.

"Barang bukti yang dibawa tadi Laptop, HP dan kotak amal, hanya itu," terangnya.

Satu Jaringan dengan TN
 
Penangkapan TN (38) warga Turi, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo terkait jaringan dari Agus Sujatno atau Agus Muslim.

Seperti diketahui, Agus Muslim adalah pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Kota Bandung, Jawa Barat pada 7 Desember 2022 lalu.

Namun, hingga kini belum ada informasi apa peran TN dalam aksi bom bunuh diri tersebut. 

Pantauan TribunSolo.com, rumah yang ditinggali TN ada di Turi, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo terlihat sederhana. 

Tidak ada aktivitas yang mencolok di rumah itu. 

Rumah itu terletak di pemukiman padat penduduk.

Baca juga: Rumah Terduga Teroris Cemani Sukoharjo Digeledah Satu Jam, Amankan HP dan Buku Panduan Panci Presto

Istri TN diketahui sakit-sakitan, bahkan sudah bertahun-tahun hanya berbaring di rumah.  

Camat Grogol, Herdis Kurnia Wijaya mengatakan, TN merupakan salah satu pendiri sekolah yang berada di Kartasura, Sukoharjo.

"Kesehariannya sekarang dia mengajar, terakhir Kepala Sekolah, tapi saya lupa sekolah apa," ujarnya, Kamis (3/8/2023).

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Cemani, Hadi Indrianto mengatakan, TN merupakan warga asli Cemani.

"Ya asli warga Turi. Pekerjaan kita tidak tau, tidak tetap lah. Mungkin komunitasnya kita gak ngerti ya. Kalau ekonominya saya lihat kelas menengah ke bawah, kurang mampu,"  terangnya, Kamis (3/8/2023).

Ia menambahkan, TN jarang bersosialisasi dengan warga, dan cenderung tertutup.

"Kalau kegiatannya di luar, kita enggak ngerti. Bahkan Keluarganya juga gak tau," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved