Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penangkapan Terduga Teroris di Sukoharjo

Cara Terduga Teroris Kumpulkan Dana untuk Beli Bahan Peledak: Sebar Kotak Infaq

Terduga teroris di Sukoharjo dan Boyolali menggunakan cara menyebar kotak infaq untuk mengumpulkan dana sebagai modal membeli bahan peledak.

TribunSolo.com/Anang Maruf
Potret bom panci yang digunakan oleh pelaku bom bunuh diri di polsek Astana Anyar. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Densus 88 anti teror mengamankan beberapa jenis barang bukti dalam kasus terorisme, salah satunya adalah kotak infaq.

Kotak infaq berjumlah 50 buah itu diamankan karena diduga dijadikan sebagai sumber pengumpulan dana bagi kelompok teroris yang diamankan di Sukoharjo dan Boyolali tersebut.. 

PPID Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan kotak infaq bertuliskan Sahabat Langit dan Sahabat Umat disebar dan hasilnya untuk modal membeli bahan peledak. 

"Kotak-kotak sumbangan itu adalah sarana untuk mengumpulkan pendanaan mereka," terang Aswin Siregar saat jumpa pers di Mapolresta Solo, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Tersangka Teroris di Solo Raya Pakai Panci untuk Buat Bom Daya Ledak Tinggi, Isinya Paku Payung

Selain itu barang bukti penting, termasuk peralatan elektronik, bahan-bahan kimia, dan alat-alat yang digunakan dalam merakit bahan peledak ikut diamankan Densus 88.

Dalam penangkapan terduga teroris di sejumlah tempat di Solo Raya ini disebut dipimpin oleh sosok S yang juga menjadi pentolan aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Polresta bandung tahun lalu.

Sosok S sendiri merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansor Tauhid (JAT) sejak tahun 2008-2014 yang kemudian menjadi simpatisan ISIS sejak tahun 2014 hingga sekarang.

Aswin Siregar menjelaskan, S merupakan murid dari doktor Azahari dan belajar merakit bom dari gurunya tersebut sudah sejak lama.

Baca juga: Ketua Kelompok Teroris di Solo Raya Seorang Penjahit, Jarang Bersosialisasi dengan Warga

"S ini adalah keturunan atau anak didik dari dedengkot ahli bom dan teror. Kita tahu Doktor Azahari," terangnya. 

Aswin Siregar menambahkan bahwa S berlatih membuat bahan-bahan, membuat switching, membuat paketnya, termasuk pengkaderan pengantin atau calon pelaku bom bunuh diri sampai siap beraksi.

"Dalam kasus bom Astana Anyar, S bahkan mengantar sendiri, mengirim sendiri, barang paket yang akan di ledakan tersebut kepada AM," tutupnya. 

S dalam tindakannya di bantu oleh TN, AG dan PS mempunyai peran untuk membantu pembuatan bom. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved