Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Surya Paloh Akui Tahu Alasan Golkar Tak Dukung Anies, Tanyakan Isi Hati Airlangga : Apakah Gembira?

Surya Paloh mengaku sudah tahu alasan kenapa Golkar tak mungkin bisa memberikan dukungan untuk Anies Baswedan.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (24/7/2023). Airlangga Hartarto menjalani pemeriksaan Kejaksaan Agung selama 12 jam sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah Crude Palm Oil (CPO). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNSOLO.COM, PADANG - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberkan tanggapannya soal pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menegaskan tak mungkin mendukung Anies Baswesdan di Pilpres 2024.

Surya Paloh mengaku sudah tahu alasan kenapa Golkar tak mungkin bisa memberikan dukungan untuk Anies Baswedan.

"Statemen Ketua Umum Partai Golkar, Bung Airlangga yang saya anggap sebagai adik itu, ya kami hormati. Saya pasti tahu kenapa dia enggak bisa dukung Anies," kata Paloh kepada wartawan di Padang, Sumatera Barat,  Minggu (6/8/2023).

Baca juga: Kisah Mbah Tun Nyaris Kehilangan Sawah Usai Diminta Cap Jempol, Tak Sadar Sertifikat Digadai Orang

Surya Paloh lantas mencoba mencermati pernyataan Airlangga saat ditanya wartawan tak mungkin mendukung Anies.

"Coba saya intip perasaan hatinya, apakah dia gembira menyatakan tidak mendukung anies? Kalau dia bergembira barangkali saya salah presepsi, tapi kalau batinnya barangkali entah bagaimana itu kita yang harus maklumi dan pahami," kata Surya Paloh.

Ia menegaskan jika komunikasinya dengan Airlangga Hartarto sejauh ini berjalan dengan baik.

Surya Paloh juga mengatakan, saat ini prioritas NasDem adalah meningkatkan ekseptabilitas publik terhadap capres yang diusung.

Baca juga: Sikap Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Pilih Dukung Prabowo Atau Ganjar, Tak Ada Anies Baswedan

Ia mengaku cukup sulit dalam mengusung Anies Baswedan menjadi capres.

"Tidak mudah mencalonkan Anies Baswedan. Tapi masyarakat itu juga mempunya nalar. Dalam bahasa akal sehat dan intuisi yang ada kami serahkan kepada masyarakat," kata Paloh.

Surya Paloh kemudian memberikan tanggapan terkait hasil survei Indikator Politik Indonesia.

Berdasarkan survei capres 2024 yang dilakukan periopde 26 Juni sampai 10 Juli 2023 menunjukkan adanya perubahan elektoral di Sumbar. 

Dari survei capres 2024 terbaru, Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mulai menguasai Sumbar. 

Baca juga: Golkar Pastikan Akan Dukung Prabowo atau Jokowi, Anies Tekankan Airlangga Bakal Selalu Jadi Sahabat

Berdasarkan simulasi top of mind atau spontan, warga Sumatera Barat yang memilih Prabowo sebesar 42,8 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan perubahan elektoral di Sumbar dari ketiga bakal capres di Pilpres 2024 tersebut. 

Burhanuddin Muhtadi mengatakan, "Secara spontan atau top of mind, Prabowo 42,8 persen unggul atas Anies 34,6 persen dan Ganjar 3,9 persen.

Nama lain jauh lebih rendah dan belum menjawab 17,5 persen." 

Adapun tren pemilih Prabowo mengalami kenaikan jika dibandingkan survei Indikator Politik Indonesia pada Januari 2023 yang lalu.

Baca juga: Mahfud MD Akui Punya Kenangan Masa Lalu dengan Anies Baswedan Kecil, Buka Peluang jadi Cawapres?

Responden yang memilih Eks Danjen Kopassus itu naik dari 24,8 persen menjadi 42,8 persen.

Sementara itu, Anies mengalami penurunan dari 37 persen menjadi 34,6 persen.

Sedangkan Ganjar Pranowo turun dari 4,9 persen menjadi 3,9 persen.

"Survai itu fluktuatif enggak ada jaminan, hari ini seterusnya, apalagi tahun depan. Dia akan bergerak tren bisa naik tapi ngga berhenti di tempat. Bahkan yang di bawah bisa kemudian rebound, untuk itu kerja keras wajib bangun. Presepsi publik tak kalah penting," ujarnya.

Surya Paloh meyakini, banyak masyarakat di Sumatera Barat yang memiliki logika untuk memilih Anies Baswedan.

"Pendekatan terbanyak ada di sosok seperti Anies. (Dia) ini kan civil socity, guru, akademisi, agamis, masa ngga masuk hitungan, ketampanan ada. Ngga jelek-jelek amat. Jadi selera masyarakat Sumbar sebenarnya ada di dia, tapi ya kita lihat ke depan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Airlangga Hartarto membenarkan pernyataan Jusuf Kalla yang menyebut partainya memiliki pilihan yang sempit di Pilpres 2024 yakni hanya mendukung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo saja.

Hal disampaikan Airlangga usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

"Itu sangat benar (Hanya Prabowo atau Ganjar)," katanya.

Airlangga juga menegaskan bahwa partainya tidak mungkin mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024 nanti.

"Benar (tidak akan dukung Anies)," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan partainya kini sedang menyusun langkah terakhir dalam menentukan arah politik pada 2024 mendatang.

Namun Airlangga tidak menjelaskan lebih jauh mengenai langkah terakhir tersebut.

"Langkah chapter terakhir. Sekarang udah masuk chapter terakhir. Makasih," katanya.

Sebelumnya politikus senior yang juga merupakan Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK) mengatakan Golkar memiliki pilihan yang sempit di Pilpres 2024 mendatang. Golkar kata JK hanya memiliki pilihan mendukung Prabowo atau Ganjar di Pilpres mendatang.

"Golkar, ya, kalau yang punya suara untuk juga menentukan itu kan termasuk DPD. Karena saya kira sempit, hanya antara Pak Ganjar dengan Pak Prabowo," ujar JK di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).
Sementara itu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto angkat bicara mengenai adanya dorongan dari pengurus Provinsi (DPD 1) agar partainya mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang.

Airlangga mengatakan dorongan untuk mendukung salah satu bakal Calon Presiden selalu ada menjelang kontestasi Pilpres.

"Ya tentu unsur dorongan-dorongan kan selalu ada," kata Airlangga usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Namun menurutnya keputusan dalam menentukan arah dukungan Pilpres harus dibahas terlebih dahulu.

Sekarang ini tim teknis partai Golkar sedang bekerja untuk mengkaji arah partai Golkar di Pilpres 2024.

"Tapi tentu ada tim yang sedang bekerja," katanya.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved