Pria Klaten Hilang 17 Tahun
Dibalik Kepergian Purwadi dari Klaten Selama 17 Tahun : Sempat Tertekan Tak Bisa Temui Anak
Ternyata dibalik kepergiannya itu Purwadi sempat merasa tertekan karena tak dapat menemui buah hati.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sosok Purwadi (64) sempat pergi selama 17 tahun dari rumahnya di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Ternyata dibalik kepergiannya itu Purwadi sempat merasa tertekan karena tak dapat menemui buah hati.
Hal tersebut diungkapkan keponakan Purwadi, Eka Andriyanti kepada TribunSolo.com.
"Dia (Purwadi) sebelumnya tinggal di Jogonalan, karena ada masalah keluarga dia lalu pulang ke rumah orang tua (Sengon)," ujar Eka, Rabu (16/8/2023).
Purwadi sendiri sebenarnya sempat kembali ke rumahnya di Jogonalan untuk menemui anak-anaknya, namun tidak diperbolehkan.
"Karena tidak diperbolehkan bertemu, dia balik tinggal di sini. Selama 5-6 bulan kondisinya linglung," ungkapnya.
Baca juga: Di Balik Kepulangan Purwadi ke Klaten : Ada Komunikasi Keluarga dan Yayasan Selama Seminggu
Ia hanya di rumah saja saat itu, hanya beberapa kali pergi keluar dari rumah.
"Dulu sempat keluar pergi dibuntuti nenek (ibu purwadi), tapi tidak mau pulang. Bilang nanti akan pulang sendiri," kata Eka.
Namun hingga bertahun-tahun Purwadi tidak pulang, hingga istri meminta surat kematian dengan alasan untuk mencari biaya bantuan pendidikan untuk anak.
Maka pihak keluarga Purwadi mau tidak mau mencarikan.
"Pihak keluarga sebenarnya tidak mau, tapi dengan alasan itu akhirnya mencarikan. Saat itu nenek masih percaya (hidup), karena belum ada jasad kenapa dibuatkan surat," paparnya.
Sebelumnya pihak keluarga juga kerap mendapat informasi adanya kuburan tanpa identitas yang kabarnya ODGJ, setelah didatangi bukan Purwadi.
Dikabari Purwadi di Cibinong Bogor
Pihak keluarga mendapati kabar purwadi seminggu sebelum kepulangan, saat itu Eka dikabari secara lisan oleh Ibu RW.
"Dikabari sama bu RW, saat itu ada informasi di grup WA oleh TKSK. Tapi saat itu belum dilihatkan gambar, baru secara lisan, jadi percaya tidak percaya," ungkapnya.
Setelah diperlihatkan gambar foto kondisi Purwadi saat ini, sebelum dan sesudah dibersihkan ia baru percaya dan minta disambungkan melalui video call.
"Saat video call Pak Pur sebut 5 nama, nama bapak, ibu, istri, dan 2 anak," ujarnya.
Pihak keluarga sendiri sempat takut bila Purwadi pulang mengetahui anak keduanya juga masih dalam perawatan rawat jalan di RSJD.
Setelah Purwadi hilang bertahun-tahun, istri kembali menikah lagi.
"Iya (menikah lagi) sudah 2 kali, pertama nikah siri dan suami meninggal, lalu kedua (legal)," ucapnya
Eka juga mengatakan setelah kejadian Purwadi pergi, pihak istri dan keluarga juga sudah meminta maaf.
Baca juga: KONDISI Purwadi, Pria Asal Klaten Pulang Setelah 17 Tahun saat Ditemukan, Pakai Jeans dan Gondrong
"Istri dan keluarga sempat kesini meminta maaf ke keluarga, jauh sebelumnya sama setelah Pak Pur Pulang," tambahnya.
Kini Purwadi sendiri tengah mendapat perawatan di rumah sakit, setelah sebelumnya ia didapati memiliki masalah pencernaan.
"Biaya pengobatannya ditanggung pemerintah (gratis), kemari dibantu relawan mengurus dokumen baik rekam data KTP, KK pada hari Senin. Dan di hari Selasa dibuatkan BPJS," paparnya.
Purwadi sendiri merupakan 4 bersaudara, sementara kedua orang tuanya kini sudah meninggal dunia.
"Kalau kakek 2 tahunan, sedang nenek jauh sebelumnya," tutupnya.
(*)
Di Balik Kepulangan Purwadi ke Klaten : Ada Komunikasi Keluarga dan Yayasan Selama Seminggu |
![]() |
---|
Cerita Pria Asal Klaten Purwadi, Diantar Pulang Setelah 17 Tahun Hilang, Malah Tak Mau Masuk Rumah |
![]() |
---|
Sebelum Pulang ke Klaten Setelah 17 Tahun Hilang, Purwadi Dirawat 4 Tahun oleh Yayasan di Jakarta |
![]() |
---|
KONDISI Purwadi, Pria Asal Klaten Pulang Setelah 17 Tahun saat Ditemukan, Pakai Jeans dan Gondrong |
![]() |
---|
Purwadi, Pria Asal Klaten yang Pulang Setelah 17 Tahun, Ditemukan Yayasan Asal Jakarta Sejak 2019 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.