Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Survei Litbang Kompas: Merapatnya Sandiaga Uno ke PPP tak Meningkatkan Elektabilitasnya

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 27 Juli hingga 7 Agustus itu, elektoral Sandiaga justru menurun.

Penulis: Tribun Network | Editor: Erlangga Bima Sakti
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono (kedua kiri) memakaikan jaket partai kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno (kedua kanan) saat acara penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) PPP di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023). Sandiaga Uno resmi menjadi anggota PPP dengan diserahkannya Kartu Tanda Anggota (KTA) PPP 

TRIBUNSOLO.COM - Elektabilitas Sandiaga Uno sebagai cawapres tidak meningkat usai pindah dari Partai Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 27 Juli hingga 7 Agustus itu, elektoral Sandiaga justru menurun.

"Keputusan Sandi hengkang dari Partai Gerindra dan berlabuh ke PPP ternyata tak serta-merta melahirkan efek kejut bagi insentif elektoralnya," demikian tertulis dalam Litbang Kompas, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Viral Video Gibran Ajak Berbondong-Bondong Pilih Ganjar, Ternyata Dibuat Saat Sekolah Partai

Adapun PPP sendiri telah sepakat untuk menjalin kerja sama dengan PDI Perjuangan di Pemilu 2024 mendatang.

Koalisi itu mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebgai capres.

Setelahnya, barulah Sandi masuk ke PPP. Sandi diberi jabatan Ketua Bappilu PPP.

Ketika Sandi bergabung, PPP langsung bergerak mengusulkan Sandi sebagai bakal cawapres Ganjar.

"Masuknya Sandi ke PPP direspons cepat dengan menggadangnya sebagai figur yang dinilai paling tepat menjadi pendamping Ganjar," tulisnya.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies Versi Litbang Kompas, PDIP : Wakili Semangat Rakyat

Sebagai informasi sepanjang tahun 2023 ini, Litbang Kompas mendapati elektabilitas Sandi sebagai cawapres terus menurun.

Pada Januari 2023, elektabilitas Sandi masih mencapai 12,4 persen. Lalu, pada Mei 2023, turun menjadi 11,9 persen.

Kini, di bulan Agustus, elektabilitas Sandi menurun lagi menjadi 8,2 persen.

Bahkan, elektabilitas Sandi justru disalip Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang kini berada di posisi teratas survei cawapres Litbang Kompas.

Litbang Kompas mewawancarai 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen. Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved