Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Kata Gibran soal Kostum Petugas Parkir Sindir Petugas Partai : Tidak Ada Simbol Sindiran

Gibran menepis anggapan bahwa kostum petugas parkir yang dipakainya merupakan bentuk sindiran kepada partainya.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memakai kostum juru parkir saat mengikuti Pawai Pembangunan Kota Solo dalam rangka HUT ke-78 RI, Jumat (18/8/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menepis anggapan bahwa kostum petugas parkir yang dipakainya saat Pawai Pembangunan Kota Solo pada 18 Agustus 2023 merupakan bentuk sindiran kepada partainya yang sering menggaungkan petugas partai untuk para kadernya.

Anggapan ini mengemuka setelah Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid mengomentari itu melalui cuitannya di Twitter.

Berikut isi cuitan Yenny Wahid :

Ternyata petugas parkir…. Kirain petugas par…

Gibran pun menepis anggapan ini.

"Petugas parkir kok simbol. Piye to (gimana to) mas. Itu kan seragam parkir resmi," jelasnya di Balai Kota Solo, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Potret Gibran Tampil Beda di Pawai Pembangunan Kota Solo, Pakai Seragam Juru Parkir

Ia pun bercerita bahwa ia memiliki seragam itu jauh sebelum Pawai Pembangunan.

Seragam tersebut diberikan oleh asosiasi pengusaha parkir di Solo.

Itu diberikan saat Gibran berada di rumah Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

"Sing ngei  (yang memberi) asosiasi parkir lho yo. Ojo mbok kiro (jangan dikira) aku meh pawai ujug-ujug nggawe (mau ada pawai, tetiba buat)," terang dia.

"Dikekke karo aku pas ning ngomahe (Diberikan kepada aku saat di rumahnya) Pak Rudy," terangnya.

Baca juga: PSI Batal Dukung Ganjar di Pemilu 2024, Gibran : Aku Tidak Ikut-ikut

Ia pun memenuhi janji akan memakai seragam petugas parkir tersebut.

Seragam itu memang resmi dari asosiasi tanpa modifikasi apa pun.

"(Perwakilan asosiasi pengusaha parkir bilang) mas ini dari teman-teman. Oh iya nanti saya pakai. Saya pakai tenan," ungkapnya.

Menurutnya, kostum tersebut yang ditafsirkan bermacam-macam rupa adalah tafsiran orang-orang. Ia sendiri hanya sekadar asal memakai.

"Ora ono sing jenenge simbol nyindir (tidak ada yang namanya simbol sindiran)," jelas dia.

"Itu kan tafsiran orang-orang sendiri. Secara sadar memakai. Sing ono opo jipuk ngono wae (yang ada apa, diambil, gitu saja)," imbuhnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved