Jumenengan Keraton Solo
Jumenengan PB XIV Hamangkunegoro Raja Baru Keraton Solo, Tak Dihadiri Para Pejabat Pemerintahan
Sejak acara dimulai pada Sabtu pagi, pantauan TribunSolo.com tidak menemukan tokoh publik yang hadir di Keraton Kasunanan Solo.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Rifatun Nadhiroh
Ringkasan Berita:
- Prosesi pengukuhan PB XIV di Keraton Solo berlangsung tanpa kehadiran tokoh masyarakat maupun pejabat, berbeda dengan pemakaman PB XIII yang ramai pejabat.
- Acara hanya diikuti sebagian keluarga dan abdi dalem; beberapa tokoh penting seperti KGPA Tejowulan tidak hadir.
- Gusti Moeng muncul dengan busana santai, sementara sebagian saudara kerajaan enggan hadir karena situasi internal.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Prosesi pengukuhan Raja baru Keraton Kasunanan Solo, atau Hajad Dalem Jumenengan Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono (PB) XIV, pada Sabtu (15/11/2025) berlangsung dengan nuansa yang berbeda.
Tidak seperti upacara adat pemakaman raja sebelumnya, prosesi kali ini tampak sepi dari kehadiran tokoh masyarakat maupun pejabat pemerintahan.
Sejak acara dimulai pada Sabtu pagi, pantauan TribunSolo.com tidak menemukan tokoh publik yang hadir di Keraton Kasunanan Solo.
Hal ini kontras dengan prosesi pemakaman PB XIII beberapa waktu lalu, yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat, mulai dari tingkat daerah hingga Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Makna Sesajen yang Disiapkan untuk Kereta Kencana yang Bawa Raja SISKS Pakubuwono XIV Hamengkunegoro
Dalam prosesi pengukuhan raja baru ini, tokoh-tokoh yang sebelumnya hadir saat pemakaman PB XIII, ayah dari PB XIV, tidak terlihat.
Pengukuhan SISKS Pakubuwono (PB) XIV Hamangkunagoro tampaknya hanya diikuti oleh sebagian keluarga kerajaan dan abdi dalem.
Salah satu yang hadir adalah adik PB XIII, KGPH Benowo.
Sosok lain seperti Mahamenteri Keraton Kasunanan Solo, KGPA Tejowulan, tidak tampak mengikuti prosesi.
KGPH Benowo hadir dengan busana adat lengkap. Sementara itu, sebelum prosesi dimulai, terlihat pula kehadiran tokoh yang selama ini berada di pihak berbeda, yakni Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA), GRAy Koes Murtiyah Wandansari atau Gusti Moeng, yang sebelumnya mendukung KGPH Mangkubumi atau Hangabehi, yang juga sempat mengikrarkan diri sebagai SISKS Pakubuwono (PB) XIV.
Berbeda dari keluarga kerajaan lain yang mengenakan busana adat lengkap, Gusti Moeng tampak hadir dengan pakaian santai, didampingi suaminya, Kanjeng Pangeran Eddy Wirabhumi.
Baca juga: PB XIV Hamengkunegoro Tegaskan Kepemimpinan Berdasarkan Syariat Islam dan Paugeran Keraton Solo
KGPH Benowo menjelaskan bahwa beberapa saudara sebenarnya ingin hadir, namun masih ragu.
“Tadi ada saya dan Mas Dipo (KGPH Dipokusumo). Yang lainnya itu enggan, sebenarnya mau, tapi takut dengan saudara lainnya,” ujar Benowo.
(*)
| Makna Sesajen yang Disiapkan untuk Kereta Kencana yang Bawa Raja SISKS Pakubuwono XIV Hamengkunegoro |
|
|---|
| Kirab Pakubuwono XIV Hamengkunegoro, Masyarakat Berebut Memotret Sang Raja Baru Keraton Solo |
|
|---|
| Makna Kirab Jumenengan PB XIV Hamengkunegoro Keraton Solo, Deklarasi Raja Baru untuk Masyarakat |
|
|---|
| PB XIV Hamengkunegoro Tegaskan Kepemimpinan Berdasarkan Syariat Islam dan Paugeran Keraton Solo |
|
|---|
| Isi Pidato Perdana KGPA Hamangkunegoro Setelah Ditasbihkan Menjadi Pakubuwono XIV |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Sosok-raja-Keraton-Kasunanan-Solo-yang-baru-SISKS-Pakubuwono-PB-XIV-Hamengkunegoro.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.