Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penganiayaan Ketua BEM FMIPA UNS

KRONOLOGI Pemukulan Ketua BEM FMIPA, Berawal dari Dijemput Mobil Dekanat

Kejadian pemukulan Ketua BEM FMIPA UNS berawal dari pemanggilan dari rektorat yang ingin mengklarifikasi acara pengenalan organisasi maba.

TribunSolo.com/Andreas Chris
Dua mahasiswa UNS melaporkan kejadian pemukulan yang dialami oleh Ketua BEM FMIPA UNS oleh salah satu tendik, Kamis (24/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua BEM FMIPA UNS Solo, Muhammad Khoirul Umam (19) menjadi korban pemukulan yang dilakukan seorang sopir mobil dekanat. 

Kejadian ini berawal saat dia dijemput oleh mobil dekanat untuk menuju gedung Rektorat UNS. 

Pemukulan sendiri terjadi pada Rabu (23/8/2023) sore.

Muhammad Khoirul Umam (19) mengaku mendapatkan perlakuan kasar berupa pemukulan dan juga sempat diancam oleh terduga pelaku yang disebut korban merupakan sopir Dekanat FMIPA berinisial YP.

Saat ditemui di Mapolresta Solo, Kamis (24/8/2023) korban yang juga merupakan Ketua BEM FMIPA itu menerangkan ada dua lokasi kejadian pemukulan yang ia alami.

Lokasi kejadian tersebut pertama kali berada di dalam mobil Dekanat yang ia tumpangi menuju gedung Rektorat UNS.

Sementara lokasi kedua berada di taman dekat Masjid yang berada di lingkungan fakultas.

Umam menjelaskan, dirinya saat itu dimintai keterangan oleh pejabat rektorat terkait acara pengenalan organisasi mahasiswa. 

Dengan dijemput oleh sopir dan ditemani Dekan serta Wakil Dekan, Umam menuju gedung rektorat.

Setelah pemanggilan tersebut, di dalam mobil menuju fakultas insiden pemukulan yang pertama diterima Umam.

Baca juga: JAWABAN Dekan FMIPA UNS Solo soal Aksi Kekerasan ke Ketua BEM : Pelaku Driver Dekanat 

"Kita dijemput oleh sopir untuk ke rektorat. Setelah dari sana kita beranjak untuk pulang, nah di situ kejadiannya. Di perjalanan pulang saya duduk di depan, samping saya adalah pelaku dan di belakang saya adalah dekan dan wakil dekan," ujar Umam.

"Di situ sopir bertanya, mas orang mana. Saya jawab saya orang Tangerang, dia jawab kamu tahu nggak atitute orang Solo itu kaya gimana? Sini saya ajari, langsung saya dipukul di rahang sebelah kanan. Kemudian dari Dekanat bilang sudah-sudah jangan memakai kekerasan," tambahnya.

Tidak selesai di situ saja, sesampainya di FMIPA, Umam juga menerangkan dirinya kembali ditemui oleh terduga pelaku.

"Setelah sampai di fakultas saya kembali didatangi dan ditonjok di rahang sebelah kanan juga, dia menggunakan tangan kiri. Saya mundur karena reflek menjauh terus dia bilang kamu diam, diam kami. Kemudian saya ditonjok lagi dan dipegang baju saya dan didorong," urai dia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved