Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Skrining Tes Infeksi Menular Seksual ke Puluhan Anak Jalanan di Solo, Hasilnya 1 HIV dan 4 Sifilis

Sekitar 30 orang anak jalanan diperiksa oleh pihak PERDOSKI dan UNS dalam kesempatan tersebut.

Tribunsolo.com/Andreas Chris
dr. Prasetyadi Mawardi, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Penyuluhan dan Pemeriksaan IMS pada Anak Jalanan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) yang bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) temukan adanya infeksi menular seksual (IMS) di Solo.

Temuan tersebut didapati saat PERDOSKI tengah melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bentuk skrining IMS untuk anak jalanan dan gelandangan di area Kota Solo yang dilaksanakan pada 25-26 Juli 2023 lalu.

Sekitar 30 orang anak jalanan diperiksa oleh pihak PERDOSKI dan UNS dalam kesempatan tersebut.

“Skrining tes infeksi menular seksual ini dilakukan pemeriksaan sederhana dan pemeriksaan darah,” jelas dokter Prasetyadi Mawardi selaku ketua tim pengabdian masyarakat tersebut, di Solo, Selasa (28/8/2023) sore.

"Kami melakukan pemeriksaan infeksi menular seksual dan HIV/Aids pada 25-26 Juli, kami memeriksa 30, beberapa anak jalanan dan orang-orang penyandang disabilitas sosial," sambungnya.

Pemeriksaan ini menurut Prasetyadi karena kelompok masyarakat tersebut rentan terhadap IMS.

Baca juga: Kisah Pilu Wanita Salatiga Dijadikan Budak Seks di Solo, Pelaku Kirim Video Syur ke Tetangga Korban

Baca juga: Kesadaran Masyarakat Tes Mandiri HIV AIDS di Klaten Minim, Rerata Baru Diketahui saat Sakit

"Kenapa kita melakukan itu karena kita memandang perlu bahwa mereka termasuk yang rentan IMS," urai Prasetyadi.

Skrining tes IMS ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri atas 19 orang laki-laki dan 11 perempuan.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, terdapat seorang peserta berjenis kelamin laki-laki positif HIV dan empat peserta positif Sifilis dengan rincian satu perempuan dan tiga laki-laki.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Solo juga digandeng dalam kegiatan tersebut mengingat Kota Solo telah didapuk sebagai Kota Layak Anak (KLA).

“Dalam hal ini, Pemerintah Kota Surakarta telah memiliki Pusat Layanan Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PLKSAI) sebagai pendukung indikator Kota Layak Anak,” kata Prasetyadi.

Prasetyadi berharap, pelaksanaan kegiatan ini mampu untuk mengetahui prevalensi kasus IMS pada anak jalanan di Solo serta pemerintah dapat menanggulanginya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved