Ratusan Mahasiswa UIN Solo Demo, SK Sidang Etik yang Bekukan Dewan Mahasiswa Dicabut Rektorat

Laporan Wartawam TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ratusan mahasiswa UIN Raden Mas Said menggelar demo di depan gedung rektorat pada Rabu (30/8/2023).

Para peserta demo yang terdiri dari 135 mahasiswa UIN ini memakai baju hitam. 

Mereka mengatasnamakan diri Aliansi Ormawa UIN Solo.

Ada beberapa poin yang dituntut mahasiswa. 

Tiga poin yang dituntut mahasiswa yakni mencabut SK Rektor UIN Solo terkait hasil sidang etik yang membekukan Dewan Mahasiswa (Dema). 

Kedua, permintaan dari rektor atas statmen di media. 

Ketiga, ganti rugi karena membantalkan perjanjian dengan sponsor. 

Tiga poin ini diutarakan oleh Ketua Senat Mahasiswa (Sema) UIN Raden Mas Said Surakarta, Dimas Alfiana Gustav.

Baca juga: Puluhan Mahasiswa UNS Demo, Soroti Kekerasan di Kampus dan Kebebasan Berpendapat

"Karena kita diinstruksikan dari pimpinan untuk membatalkan perjanjian dan sedangkan perjanjian itu belum selesai sehingga kita mendapatkan penalti dan penalti itu kisarannya berjuta," ucap Dimas.

Setelah beberapa jam aksi, pada pukul 14.00 WIB perwakilan mahasiswa menemui wakil rektor satu.

Pertemuan antara mahasiswa dan wakil rektor ini mengabulkan permintaan pendemo. 

"Kita tadi udah audiensi negosiasi dengan pimpinan akhirnya disetujui disepakati untuk mencopot SK Rektor yang dinyatakan cacat secara formil," terangnya. 

Dalam pertemuan itu hadir juga biro hukum karena ikut serta dalam sidang kode etik waktu itu. 

Dengan demikian hasil diskusi dari perwakilan pendemo dan pejabat UIN Raden Mas Said Surakarta, dari tuntutan ketiga tersebut berhasil. 

Artinya, tuntutan SK Rektor terkait pembekuan Dema dicabut, dan Dema tidak jadi dibekukan. (*)