Berita Boyolali
Melihat Kampung Matoa di Pengging Boyolali, Setahun Dua Kali Panen Per Pohon Bisa Cuan Rp 5 Juta
Kampung Matoa di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali sedang panen. Bagi warga masyarakat yang mau memetik bisa datang langsung.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Mungkin masih ada masyarakat yang belum pernah merasakan buah Matoa?
Buah yang berasal dari Papua itu mirip dengan Kelengkeng, tapi ukurannya lebih besar.
Warna kulit buahnya merah kalau sudah matang.
Rasa buahnya perpaduan antara kelengkeng, Rambutan dan ada sedikit rasa kelapa mudanya.
Bagi yang penasaran mencicipi langsung dari pohonnya silahkan datang ke Pengging, tepatnya di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Kampung Matoa ini berada di sebelah Utara kompleks wisata pemandian Pengging.
Atau di sebelah baratnya alun-alu Pengging, Boyolali.
Di sepanjang jalan kampung di sana, sudah berdiri pohon matoa yang rimbun di setiap halaman rumah.
Setiap rumah rata punya 2-3 pohon, tergantung luasnya pekarangan.
Bagi masyarakat Bendan, buah matoa ini menjadi rejeki tahunan.
Sebab, untuk pohon yang besar, sekali panen bisa menghasilkan 100 kilogram buah matoa.
Untuk harga menyesuaikan dengan kualitas buahnya.
Baca juga: Potret Keseruan Festival Layang-layang di Pengging Boyolali, Ada Layang-layang Berekor 60 Meter
Jika buahnya besar-besar, perkilogramnya bisa tembus Rp 50 ribu.
"Warga kampung Matoa ini terangkat ekonominya. Bisa hasil tambahan. Rata-rata yang bisa Rp 5 juta ke atas," kata Giyanto warga Dukuh Karang Duwet, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono.
ALASAN Sopir Pikap Divonis 8 Bulan Bui Pasca Buat Petani Tewas Terlempar di Boyolali, Dianggap Lalai |
![]() |
---|
Sopir dalam Insiden Laka Mobil Pikap Sayur di Selo Boyolali Divonis 8 Bulan Penjara |
![]() |
---|
3 Fakta Menghitamnya Sungai di Sambi Boyolali, Pelaku Pembuang Limbah yang Cemari Diminta Bertobat |
![]() |
---|
Diduga Tercemar Limbah, Sungai di Sambi Boyolali Keruh Hitam dan Berbau |
![]() |
---|
Warga di Dua Desa Boyolali Resah, Sungai yang Biasa Mereka Gunakan Tercemar Limbah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.