Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Dilema Petani Boyolali, Saat Harga Gabah Melejit, Harga Kangkung Jatuh: Per Ikat Cuma Dihargai Rp200

Jika semula, harga sayur kangkung lebih dari Rp 1.000 per ikat, saat ini cuma Rp 200 per ikat.

Tribunsolo.com/Tri Widodo
Seorang warga tengah memanen sayur kangkung, di Kecamatan Nogosari, Senin (4/9/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Inilah dinamika yang ada di dunia pertanian.

Saat petani padi sumringah lantaran harga gabah tinggi, petani sayur-sayuran malah gigit jari.

Petani sayur kangkung saat ini 'menangis'.

Bagaimana tidak, saat tanaman sayuran tumbuh subur, harganya anjlok.

Sudah beberapa pekan terakhir ini, harga kangkung terus merosot.

Miko (48) salah satu petani di Nogosari mengaku harga sayur kangkung terus menurun.

Baca juga: Bakul Angkringan di Boyolali Galau, Harga Beras Naik tapi Tak Berani Naikkan Harga Nasi Kucing

Baca juga: Kebakaran Lahan Kosong di Boyolali, Diduga Gegara Pembakaran Limbah Bulu Ayam

Jika semula, harga sayur kangkung lebih dari Rp 1.000 per ikat, saat ini cuma Rp 200 per ikat.

"Dari Rp 1.000, jadi Rp 800 terus Rp 500, terus masih turun lagi jadi Rp 200 per ikat," ujarnya, Senin (4/9/2023).

Irul, petani lain tak kalah pusingnya.

Saking tak lakunya dijual, dia pun enggan memanen sayuran kangkung yang telah ditanam.

"Ada yang kapok nanam kangkung juga. Ya gimana lagi, kalau musim kayak gini harganya murah," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved