Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Pengamat Politik Ungkap Alasan Anies Gandeng Cak Imin, Ingatkan Elektabilitas Tak Serta Merta Naik

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menduga alasan Anies Baswedan memilih Cak Imin sebagai cawapres.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews.com
Kolase bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan). Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq menyebut pihaknya membuka lebar peluang duet Anies-Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang. (Sumber: Tribunnews.com) 

“Suara NU di PKB berapa, hanya 10 persen. Jumlah itu tidak akan berpengaruh sama sekali apalagi capresnya Anies Baswedan, warga NU pasti mikir,” kata Gus Falah dikutip dari Tribunnews, Sabtu (2/9/2023).

Dia melanjutkan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak pernah menginstruksikan para nahdliyin untuk memilih salah satu parpol, misalnya PKB.

Baca juga: Pengamat Sebut Prabowo Rugi Besar Ditinggal PKB dan Cak Imin, Harapannya Tinggal Gaet Gibran

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyebut PBNU membebaskan nahdliyin menentukan pilihan politiknya sesuai hati nurani.

Asalkan pilihan pilihan terbaik untuk bangsa serta negara.

Sementara diketahui, Ganjar Pranowo sebagai bacapres lain juga merupakan warga NU, dan Nyai Siti Atikoh (istri Ganjar) yang merupakan putri ulama NU.

Bakal capres PDIP itu aktif menghadiri kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh warga NU.

“Segala hal terkait rutinan acara warga NU pasti Pak Ganjar akan sowan datang. Misalnya muktamar sufi di tempatnya abah Luthfi di Pekalongan, beliau hadir.”

“Strategi orang NU yang dilakukan yaitu silaturahmi, sowan, dan manut dawuh kiai,” jelas dia.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved