Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Terseret Dugaan Kasus Korupsi di Kemnaker, Wasekjen PKB Sebut Cak Imin Bakal Kooperatif

Wasekjen PKB sebut Muhaimin Iskandar akan ikuti proses penyelidikan atas dugaan kasus korupsi di Kemnaker yang tengah ditangani KPK.

.(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/7/2023). 

TRIBUNSOLO.COM – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turut buka suara untuk menanggapi pemanggilan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pendapat itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda.

Dimana, pemanggilan tersebut dilakukan usai Muhaimin Iskandar yang kerap disapa Cak Imin itu baru saja dideklarasikan menjadi Cawapres pendamping Anies Baswedan.

Baca juga: Sebaiknya Lupakan Gibran, Prabowo Disarankan Gandeng Dua Sosok Ini Jika Ingin Menangi Pilpres 2024

Karena itulah, kemudian muncul berbagai isu, salah satunya KPK diduga bermain poliyik dibalik pengusutan kasus dugaan korupsi sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia di Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2012.

Syaiful mengaku tak memilik presepsi apapun terkait pemanggilan tersebut. 

"Kita tidak ada presepsi apapun, jadi ya agenda apapun kami hormati." katanya dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (6/9/2023).

"Proses hukum di mana Gus Imin dimintai keterangan terkait dengan ini kita lihat saja," sambungnya.

Syaiful hanya mengatakan Cak Imin bakal kooperatif dengan KPK. 

Baca juga: Politisi PDIP Singgung Kewibawaan KPK,Panggil Cak Imin Soal Dugaan Korupsi Kemnaker di Momen Politis

"Prinsipnya Gus Imin sebagai warga negara yang baik akan hadir dan InsyaAllah akan lancar," ujarnya. 

Syaiful mengatakan bahwa pada dasarnya mendukung KPK dalam konteks pemberantasan korupsi.

Soal dugaan adanya unsur politik, PKB serahkan ke publik dan percaya bahwa publik bisa melihat secara objektif.

"Kita serahkan ke KPK gimana bagusnya. Prinsipnya kita dukung KPK menuntaskan berbagai agenda korupsi." 

"Publik saya kira sudah punya otonomi untuk menilai ini," ujar Syaiful.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved