Musim Kemarau Diprediksi Hingga November, Sumber Air di Wonogiri Banyak Menurun

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Musim kemarau panjang tahun ini diprediksi berlangsung hingga bulan November.

Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Trias Budiono mengatakan, pihaknya telah menerima informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kemarau panjang. 

"Informasi dari BMKG, musim hujan diperkirakan sekitar pertengahan November," jelasnya, kepada TribunSolo.com. 

Dia menjelaskan, datangnya awal musim penghujan itu juga tergantung pada gerak dan hembusan arah angin.

Namun, hingga saat ini diprediksi hujan akan tiba di awal November. 

"Tapi nanti tergantung gerak angin dan el nino, yakni peningkatan suhu di permukaan Samudera Pasifik," kata dia. 

Atas kondisi itu, menurutnya kemarau panjang berpengaruh terhadap sumber air yang ada di Wonogiri, utamanya di wilayah selatan.

Baca juga: Terdampak Kemarau, Warga Krendowahono Karanganyar Rasakan Krisis Air Sejak Agustus 2023

"Terus terang, saat ini sudah banyak penurunan. Di selatan itu sumber yang paling besar dari Banyutowo dan Waru, sudah banyak menurun. Semoga saja tidak sampai habis," ujar Trias. 

Meskipun begitu, pihaknya memastikan kebutuhan air bersih di Wonogiri masih terkendali.

Sejumlah upaya seperti pembangunan jaringan air, pencarian sumber hingga pembuatan sumur telah dilakukan. 

Jika kekeringan mencapai taraf yang luar biasa, akan menjadi darurat bencana.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan mencari sumber air yang bisa digunakan, misalnya dari Waduk Gajah Mungkur.

"Kalau sampai sumber di sektor selatan habis, didroping diambilkan dari pengolahan air waduk, kerja sama dengan PDAM," pungkas dia. (*)